WARTALIKA.id – Lingkar Kajian Kehutanan (Link) Sultra terus mengawal perjuangan masyarakat Konawe dan Konawe Utara, agar terbebas dari teror kejahatan lingkungan PT VDNI dan PT OSS dengan berunjuk rasa di Kantor Kementerian Investasi RI, Rabu (8/12/2021).

Hal itu lantaran aktivitas dua perusahaan China yakni PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT OSS di kawasan mega industri Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.

Kepada awak media, Ketua Umum Link Sultra, Muh. Andriansyah Husen mengatakan, bahwa investasi dua perusahaan asing tersebut membawa petaka bagi masyarakat di bumi anoa.

“Oleh sebab berbagai kejahatan lingkungan terus meneror masyarakat. Mulai dari wabah penyakit Ispa akibat debu batu bara bahkan di duga ratusan masyarakat harus dilarikan ke puskesmas akibat infeksi saluran pernapasan, hal itu diduga karena efek samping debu batu bara PT. Obsidian Stainless Steel yang berterbangan di wilayah masyarakat Motui,” terang Andriansyah.

”newwijaya77”

Bukan hanya membawa penyakit, menurutnya warga sekitar lingkar tambang juga harus kehilangan mata pencarian, untuk itu Link Sultra mendesak pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Investasi agar segera menghentikan segala aktivitas PT VDNI dan PT OSS.

“Kedatangan kami ke Kementerian Investasi menuntut agar segera menghentikan segala aktivitas PT VDNI dan PT OSS yang sudah sangat meresahkan masyarakat ini,” ucapnya.