Usai meninjau jembatan yang rusak, Puan pun mengunjungi pengungsian warga di SDN 02 Pronojiwo. Di lokasi tersebut, ia mendengarkan derita dan keluhan korban erupsi Gunung Semeru.

“Saya hari ini datang langsung ke sini membawa bantuan, karena saya mendapat laporan bahwa di Pronojiwo ini masih kurang jumlah bantuannya. Saya ingin Bapak/Ibu dan anak-anak semua mendapat pertolongan maksimal selama di lokasi pengungsian,” paparnya.

Kepada warga yang menjadi korban letusan Gunung Semeru, Puan memberikan bantuan berupa 1.000 paket sembako, 100 selimut, 300 buah mainan anak, 1.000 sarung, dan 100 mukena. Ia juga membagikan 300 paket tas sekolah dan alat tulis untuk anak-anak.

Selain itu, Puan juga mendapat masukan dari warga yang meminta agar tanggul di Desa Supituran, Pronojiwo, yang rusak akibat erupsi kembali dibangun. Sebab tanggul tersebut sangat dirasakan manfaatnya ketika banjir terjadi tahun lalu.

”SPACEIKLAN”

“Kalau ada apa-apa, sampaikan ke Pak Bupati. Saya akan sampaikan ke Pak Jokowi. DPR RI terus mendorong agar Negara benar-benar memerhatikan kebutuhan Bapak/Ibu semua. Termasuk nanti di masa pemulihan. Supaya jangan ada yang terlewatkan dan tidak ada yang tertinggal,” ungkap Puan.

“Saya tahu kondisi ini berat tetapi saya berharap Bapak/Ibu semua tabah. Kita semua berdoa agar Insya Allah masa yang berat ini segera terlewati dengan baik dan Bapak/Ibu semua bisa kembali normal kehidupannya,” tambah mantan Menko PMK itu.

Di Pronojiwo, Puan juga meninjau dapur umum yang dibangun PMI untuk melihat langsung proses pembuatan hingga pendistribusian makanan bagi para pengungsi. Ia menekankan perlunya perhatian khusus terhadap pemenuhan gizi dan nutrisi dalam skema penanganan bencana mengingat gizi dan nutrisi seringkali menjadi sesuatu yang kerap terlewatkan saat bencana, akibat kondisi serba cepat bergerak.

“Kedepannya kita perlu memiliki skema penanganan bencana yang memastikan gizi dan nutrisi sebagai komponen utama dalam pengoperasian dapur umum dan distribusi makanan, terutama untuk anak-anak,” imbuhnya.