WARTALIKA.id – Pj. Kepala Ohoi Watngon Silfester Avloubun menjelaskan Dana Desa Tahap II Ohoi Watngon Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2021 dapat digunakan untuk pengadaan profil tank dan pembangunan bak penampung air bagi petani Ohoi Watngon. Hal ini ia sampaikan belum lama ini kepada WARTALIKA.id bertempat di Sekretariat WARTALIKA Maluku.
“Arah dan kebijakan Pemerintah Ohoi Watngon didasarkan kepada potensi dan animo masyarakat yang ditetapkan melalui hasil Musrenbang Ohoi setahun silam yang diarahkan kepada sektor pertanian khususnya tanaman hurtikultura,” katanya.
Menurutnya, animo masyarakat dalam bercocok tanam ini semakin meroket walaupun struktur tanah kurang memungkinkan namun semangat kerja yang tinggi mendorong mereka untuk kerja, kerja dan kerja.
“Dengan demikian maka Pemerintah Ohoi Watngon selalu mendorong dengan dukungan pembangunan infrastruktur seperti pengadaan 10 unit profil tank kepada Petani Ohoi Watngon dengan lahan tidak tetap sementara 7 unit bak penampung air kepada petani dengan lahan usaha tetap untuk tahun 2021,” kata dia.
Sedangkan, lanjut dia 13 unit bak penampung air sudah dibangun dengan Dana Desa Tahun 2020 dan tahun 2021 kepada petani yang sudah membangun bak penampung air dapat diberikan bantuan mesin pomp air (alkon) yang dimanfaatkan untuk menyuplai air dari bak penampung guna penyiraman tanaman.
Ia menambahkan bahwa kesulitan yang di alami pihak Pemerintah Ohoi dan Petani Ohoi Watngon adalah belum memiliki alat bajak tanah roda empat. Karena, kata dia nilai harga per unit sangat mahal jika disesuaikan dengan nilai dana desa yang ada.
“Untuk itu, jika ada pihak yang peduli petani kecil di Ohoi Watngon hendaklah dapat menoleh para petani di Ohoi Watngon,” harapnya.
Silfester Avloubun menuturkan saat ini para petani yang mendapat bak penampung air sedang berduyung duyung mengerjakannya dengan sistim bak tanam dengan ukuran 2x2x3 meter dan ditargetkan pada tahun 2023 kebutuhan tersebut dapat terpenuhi belum termasuk jalan usaha tani (JUT).
“Dan sesungguhnya jalan usaha tani sudah diprogramkan tahun 2020 dan 2021 akan tetapi terhalang dengan masa pandemi Covid-19 sehingga masih tertunda,” jelas Avloubun.