WARTALIKA.id – Sejumlah PKL Kota Tua yang tergabung di dalam Persatuan Pedagang Wisata Kota Tua (PERWISTA) di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat rencananya akan menggelar aksi damai di depan gedung Balaikota DKI Jakarta, pada Rabu (21/9/2022) lusa.
Aksi damai para PKL Kota Tua itu dilakukan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dapat mendengar permasalahan para PKL yang ada. Seperti nasib mereka dalam mencari rezeki dapat terjamin, dan menurut PKL, tidak kejar-kejaran dengan petugas keamanan.
“Pada hari Rabu rencananya kita akan ke Balaikota untuk menemui Gubernur DKI Jakarta, mudah- mudahan bapak Anies Baswedan bisa membantu kita para PKL Kota Tua ini,” kata Ketua Persatuan Pedagang Wisata Kota Tua, Iwan, pada Senin (19/9) saat dikonfirmasi wartawan.
Iwan menjelaskan, selama ini para PKL Kota Tua terus terabaikan. Seperti yang terjadi pada Sabtu (17/9) malam Minggu kemarin. Dimana akses pintu keluar dan masuk pengunjung kota tua yang mengarah ke lapak-lapak PKL di tutup berhari-hari. Dampaknya para pedagang sepi pembeli dan tidak ada pemasukan. Bahkan, ada diantara mereka yang menangis meluapkan kesedihannya.
Imbas dari penutupan jalan tersebut, hingga membuat para pedagang kesal, kemudian mereka beramai-ramai melakukan aksi demo meminta agar pintu keluar dan masuk pengunjung dapat dibuka kembali.
“Malam minggu kemaren para pedagang yang kesal akhirnya demo minta pintu dibuka, bahkan disaat aksi demo itu, sampai ada ibu-ibu salah satu pedagang minuman yang pingsan dan kesurupan,” ujarnya.
“Mungkin pedagang sudah stres dan bingung. Sekarang coba bayangin, pedagang sudah keluarin modal ratusan ribu untuk jualan, eh gak ada yang beli sama sekali karena pengunjung gak bisa keluar dan masuk, dan begitu terus selama berhari- hari. Gimana gak stres,” lanjut Iwan.
Kendati demikian kata Iwan, mau tidak mau para pedagang harus mengadu nasibnya ke Balaikota DKI agar Gubernur Anies tahu permasalahan yang dialami. Semoga permasalahan ini bisa mendapat solusi yang terbaik.
“Jadi kalau kita gak ke Balaikota tak akan selesai masalahnya pak,” cetus dia.