WARTALIKA.id – Hati nurani adalah salah satu insting dan dorongan yang membuat manusia mampu membangun masyarakat. Kelompok manusia yang tidak memiliki dorongan tersebut, atau yang kadarnya kurang, tidak akan mampu membangun masyarakat dan tidak bisa berkembang sebaik kelompok manusia yang mampu membangun masyarakat.

Suatu hal yang penting mengenai hal itu adalah pandangan kita yang membuktikan bahwa kelompok penjahat di Papua tidak memiliki hati nurani, bahwa mereka menganggap seakan-akan berjuang untuk masyarakat di Papua ternyata faktanya hanya sekelompok manusia yang suka kekerasan. Di situlah kita harus memahami pandangan tentang bukti yang ditemukan ini mengenai apa yang terjadi di Papua, dan dari perspektif ini tampaknya lebih mungkin bahwa mereka harus berjuang melawan penyakit internalnya di sana.

Hati nurani perlu dihadirkan di Papua, dan menjalin Persaudaraan Manusia untuk menghindari konflik maupun tekanan-tekanan dari luar. Seperti yang dikatakan, hati nurani adalah konsep universalis untuk seluruh manusia di dunia secara moral satu sama lain.

Tak adanya Penghargaan Kehidupan yang Benar dapat ditemukan dari perilaku kelompok penjahat yang dilakukan di Papua. Kelompok penjahat tak akan pernah memiliki kontribusi praktis yang patut diteladani untuk menyelesaikan masalah-masalah besar di Bumi Papua karena sering berdasar pada kekerasan, pembunahan, teror, dan kejahatan lainnya, membakar dan menghancurkan apa yang telah dibangun sangatlah biadab.

”SPACEIKLAN”

Kelompok penjahat seperti itu jelas tidak memiliki hati nurani untuk menangani masalah terkait dengan hak asasi manusia, mereka hanya akan menghasilkan kejahatan, kemiskinan, dan konflik, demi “menutup celah yang ada antara dunia yang kita punya dan dunia yang diinginkan kebanyakan orang di seluruh dunia.”