Hadir pula para pengurus IMI Pusat antara lain, Badan Pengawas Jeffrey JP, Bendahara Umum Iwan Budi Buana, Wakil Ketua Umum Organisasi M. Riyanto, Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil Ananda Mikola, Wakil Ketua Umum IT dan Digital Tengku Irvan Bahran, Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Wakil Ketua Umum Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis, Wakil Ketua Umum Promosi dan Komersil Effendy Gunawan, Direktur Organisasi dan Kelembagaan Nasrul Fuad, CEO Samsul Bahri Noer, Komunikasi dan Media Hasby Zamri. Serta Ketua IMI Bali Ajik Krisna.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, IMI Pusat dengan dukungan IMI Bali serta dukungan komunitas dan industri otomotif di Bali telah menyiapkan berbagi kegiatan menarik agar para delegasi FIA Region II Rountable bisa mendapatkan pengalaman berkesan dan tidak terlupakan selama mereka berada di Bali. Sehingga pada saat mereka kembali ke negaranya masing-masing, bisa turut mempromosikan keindahan dan kecantikan Bali kepada para keluarga, saudara dan kerabat.

Karenanya, selain menikmati seni dan budaya Bali, para peserta delegasi juga akan diajak mengunjungi workshop Tuksedo Studio serta patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). Di Tuksedo Studio, mereka secara langsung akan menyaksikan kehebatan anak bangsa dalam membuat kendaraan klasik legendaris secara handmade. Antara lain, Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955-1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954 1957), Toyota 2000 GT 1968 (1967-1970), Jaguar XK 120 (1948-1954), Ferrari 250 GTO (1962-1964), hingga Maserati 450S (1956-1958).

“Sementara patung GWK yang dibangun seniman kebanggaan Indonesia I Nyoman Nuarta selama 28 tahun lamanya, merupakan ikon kebanggaan Indonesia. Beratnya mencapai 4.000 ton yang terbuat dari bahan tembaga, baja, dan kuningan. Sedangkan tingginya mencapai 121 meter, melebihi Patung Liberty yang memiliki ketinggian 93 meter. Tidak heran jika The Straits Times menobatkan patung GWK sebagai patung tembaga terbesar di dunia,” jelas Bamsoet.

”SPACEIKLAN”

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, pemilihan Bali sebagai lokasi acara FIA Region II Rountable juga menjadi wujud konkrit dukungan IMI dalam menguatkan posisi Bali sebagai destinasi wisata dan MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions) dunia. Terlebih sebelumnya Bali juga sukses menyelenggarakan KTT G-20.

“Bali tidak hanya sekadar icon destinasi wisata berkelas dunia, melainkan juga menjadi Icon perdamaian dunia. Hal ini tidak lepas dari keberadaan Bali sebagai The Island of Tolerance, The Island of God, The Island of Peace and Love, and The Island of Paradise, dengan prinsip tetap mengajegkan budaya lokal tanpa menutup diri dari kehidupan dunia internasional,” pungkas Bamsoet.