Sebelumnya, Bamsoet yang juga pendiri Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA), PT. Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (BAMS), dan Mexolie Hotel Kebumen ini juga telah memberikan pembekalan dan melantik 5.928 Saksi TPS Partai Golkar dari 244 desa dan 15 kelurahan pada 18 kecamatan di Kabupaten Purbalingga. Serta 6.450 Saksi TPS Partai Golkar dari 266 Desa dan 12 Kelurahan pada 20 Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, data BPS 2022 juga menempatkan Provinsi Jawa Tengah sebagai delapan besar provinsi dengan jumlah lansia terbesar di Indonesia. Mencapai 5,04 juta jiwa atau 13,81 persen dari total penduduk Jawa Tengah yang mencapai sekitar 36,52 juta jiwa. Provinsi lainnya dengan jumlah lansia terbesar yakni Sumatera Barat, Lampung, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

“Dalam setiap periode pemerintahan Indonesia sejak Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden KH Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyodo, hingga Presiden Joko Widodo, Partai Golkar selalu berada dalam pemerintahan untuk menyukseskan berbagai program pembangunan. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Partai Golkar untuk mendekati pemilih lansia. Karena mereka juga bagian dari saksi perjalanan pembangunan bangsa, sekaligus saksi perjalanan Partai Golkar,” jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, ditengah masifnya kampanye maupun edukasi politik melalui media sosial yang kini sedang menjadi tren, kader dan anggota Partai Golkar harus tetap menjalankan kampanye door to door kepada masyarakat. Khususnya kepada para pemilih lansia, mengingat sebagian besar dari mereka belum mengakses internet. Berdasarkan data BPS 2022, hanya sekitar 19,42 persen warga lansia yang telah mengakses internet. Sisanya cenderung menghindari penggunaan internet maupun teknologi informasi lainnya.

“Melalui door to door, kita sekaligus bisa memberikan edukasi kepada keluarga para pemilih lansia agar mereka bisa membantu anggota keluarganya yang lansia dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 14 Februari 2024. Dukungan keluarga sangat diperlukan, mengingat sebagian besar pemilih lansia tidak bisa datang sendirian ke TPS, melainkan membutuhkan bantuan dari anggota keluarganya yang lain,” pungkas Bamsoet.