Mendorong Konsumsi Domestik dan Investasi. Kebijakan fiskal yang tepat dapat memberikan dorongan bagi konsumsi domestik dan pertumbuhan investasi. Konsumsi rumah tangga dan investasi dalam aset tetap telah menjadi kontributor signifikan terhadap pertumbuhan PDB Indonesia, menciptakan dampak positif pada sektor-sektor kunci perekonomian.

Meningkatkan Pendapatan Pemerintah. Selain itu, kebijakan fiskal juga berperan dalam meningkatkan pendapatan pemerintah melalui penerimaan pajak dan sumber pendapatan lainnya. Penerimaan pajak yang tinggi akibat harga komoditas yang meningkat pada tahun 2022 menciptakan keuntungan fiskal bagi pemerintah, yang dapat digunakan untuk mendukung kebijakan pembangunan dan proyek-proyek strategis.

Secara keseluruhan, kebijakan fiskal yang matang dan terarah dapat menjadi instrumen efektif dalam mencapai sejumlah tujuan ekonomi, menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Refleksi dan Pertanyaan untuk Masa Depan
Layaknya kapal besar yang kokoh, Indonesia terus melaju di samudra ekonomi global yang bergelora. Meski dihantam badai dan gelombang pasang surut, ia tetap tegak berdiri. Haluan selalu tertuju pada harapan yang cerah di cakrawala. Kekuatan itu bersumber dari permintaan domestik yang tangguh untuk mendorong roda perekonomian. Konsumsi dan investasi menjadi mesin penggerak utama, menerbitkan percikan api pertumbuhan di kala dunia terseok.

Reformasi struktural bagai tambatan kokoh di dermaga. Mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah dan meningkatkan nilai tambah sektor strategis seperti nikel dan kendaraan listrik. Sebuah terobosan menuju masa depan gemilang tanpa bergantung siapa pun.

Ini semua patut disyukuri, sekaligus menjadi pelajaran berharga. Dengan secara bijaksana memetik buah keberhasilan masa lalu dan kegagalan sebagai batu loncatan, Indonesia siap melanjutkan pelayaran panjang menuju kemakmuran dan kejayaan.
Dalam perjalanan panjang ini, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang mengemuka, yang membutuhkan pemikiran mendalam untuk terus beranjak ke depan:
Bagaimana, dalam lautan perlambatan global, Indonesia mampu menghadapi gelombangnya, dan membelah samudera untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan dalam negeri yang mengalun indah?
Seberapa dalam jejak hijau yang harus ditinggalkan, di industri dan transportasi, sebagai langkah terdepan dalam mendukung transformasi, menjadikan alam sebagai rujukan dalam setiap langkah kita?
Bagaimana, dengan penuh keseimbangan, kita menari di antara insentif-insentif yang menggoda bagi investasi asing, sambil memberdayakan para pelaku usaha dan pekerja setempat, memberikan mereka kekuatan untuk memantapkan kiprah?
Ke mana, dalam aliran waktu yang tak terbatas, kita harus berlayar, untuk meningkatkan daya saing kita di panggung global, mengangkat diri kita ke level yang lebih tinggi, mengikat diri kita dalam rantai nilai ekonomi dunia?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dengan hati yang terbuka, diharapkan Indonesia akan mampu merumuskan arah kebijakan ekonomi yang strategis, yang menandai langkah panjang kita, menuju negara yang mulia dan sejahtera, yang berdaulat dalam setiap helaan nafasnya.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, panorama ekonomi Indonesia di tahun 2024 menggambarkan optimisme yang cukup positif, memanifestasikan pertumbuhan sebesar 5 persen di tengah tantangan global dan dinamika siklus politik dalam tanah air. Fondasi pembangunan ekonomi yang kokoh menciptakan ruang untuk pemulihan pasca-pemilu, sementara hilirisasi komoditas dan kendaraan listrik terus memancarkan keyakinan sebagai pendorong utama, diperkuat oleh minat tinggi dari investasi asing. Kestabilan inflasi dalam cakupan target Bank Indonesia memberikan kesempatan untuk pelonggaran moneter. Sementara itu, menjaga keseimbangan neraca berjalan dan mengakumulasi cadangan devisa tetap menjadi prioritas untuk memperkuat fondasi stabilitas makroekonomi.

Namun, di tengah cemerlangnya langit ekonomi, risiko perlambatan global dan potensi kenaikan Fed Funds Rate mewarnai horizon. Tidak ketinggalan kemungkinan volatilitas geopolitik dan ketidakpastian iklim. Oleh karena itu, kepemimpinan baru Indonesia perlu merajut kebijakan responsif dan inovatif sebagai sarana untuk mengatasi dan memanfaatkan berbagai risiko dan peluang yang muncul. Dengan demikian, Indonesia dapat meneruskan melodi pertumbuhan positifnya, melangkah ke arah kemakmuran yang merangkul semua lapisan masyarakat dan menjunjung tinggi keberlanjutan.

Penutup
Di tahun 2024, Indonesia akan berdiri teguh di hadapan tantangan dan peluang yang melintas. Pergantian kepemimpinan politik, riak tak pasti yang mengusik, memengaruhi aliran investasi dan denyut perekonomian. Namun, nyala harapan membara dalam komitmen kuat para pemimpin masa depan, menjunjung kebijakan yang menghela investasi dan menumbuhkan pertumbuhan, menyulut optimisme di masa depan yang terhampar.

Momentum pertumbuhan, setinggi 5 persen yang terukir tahun ini, patut diraih, diteruskan, dengan memperkokoh sektor hilirisasi komoditas dan kendaraan listrik yang menjanjikan, dipeluk oleh investasi asing yang masih melambung. Stabilitas makroekonomi terpelihara dalam targetnya, neraca berjalan berlimpah, menjadi pilar kekuatan yang tak tergoyahkan.

Namun, tak dapat disangkal, Indonesia harus tetap waspada, terhadap perlambatan ekonomi global, dan normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat, yang mampu merayapkan volatilitas di pasar keuangan. Fleksibilitas kebijakan, reformasi struktural yang terus mengalir, menjadi kebutuhan mendesak, memperkuat ketangguhan perekonomian, menghadapi godaan gempuran dari luar.

Dengan setiap langkah yang diambil, Indonesia akan merajut kisah stabilitas dan pertumbuhan, melangkah menuju masa depan yang prospektif dan inklusif pascapandemi. Sebuah harapan mengembang di benak bumi Nusantara, memantulkan potret kemakmuran sejati, selama setiap kebijakan mampu memayungi risiko global dengan bijaksana, dan peluang dalam pelukan negeri sendiri dijelma menjadi nyata.

Penulis: Ronald Sofyan Ganda Sari Sipayung