WARTALIKA.id – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Vietnam sifatnya sangat strategis, terutama dalam upaya Indonesia dan Vietnam mencapai visi negara berpenghasilan tinggi (high income country) pada 2045.

Dalam transkrip pernyataan persnya selama mendampingi kegiatan Presiden Jokowi di Ibu Kota Hanoi, Jumat, Menlu Retno mengatakan bahwa selain sebagai sesama anggota ASEAN, Vietnam juga menjadi salah satu mitra perdagangan yang penting serta tujuan investasi Indonesia.

“Terdapat lebih dari 32 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Vietnam. Selain itu, Vietnam juga merupakan mitra pengembangan kerja sama teknologi yang juga sangat penting,” tutur Retno, dalam Press Brief, Jumat(12/1/2024) malam.

Di antara agenda kunjungannya di Vietnam, Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Vo Van Thuong, di mana keduanya sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama perdagangan-setelah target perdagangan 10 miliar dolar AS (sekitar Rp155,9 triliun) yang seharusnya ditetapkan untuk tahun 2023, ternyata tercapai pada 2022.

Di bidang industri berdaya saing, kata Retno, Presiden Jokowi menyambut baik komitmen investasi perusahaan otomotif Vietnam, VinFast, untuk mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Kedua pemimpin juga sepakat untuk terus berkolaborasi membangun ekosistem ekonomi digital, termasuk melalui keberadaan perusahaan unicorn Indonesia (di Vietnam),” tutur Retno.