“Kami akan segera dirapatkan dengan Instansi terkait lainnya untuk pembenahan area parkir, pembenahan arus lalulintas dan segera di bangun traffic light di perempatan Jalan Kunir untuk mengurangi kemacetan, dan terkait perparkiran kami akan berkoordinasi ke pihak perparkiran untuk segera dirapihkan agar tidak menggangu aktifitas para pengunjung kotatua untuk memarkir kendaraannya,” terangnya.

Selajutnya, Hendra Perwakilan dari Dinas Kebudayaan juga mendukung dan terbuka bagi penggiat dan komunitas untuk berdiskusi terkait permasalahan Kota Tua, terutama dalam memajukan kesenian dan kebudayaan lokal di kotatua dan terkait bangunan cagar budaya pihak Kebudayaan akan berkoordinasi dengan pihak Konservasi untuk menginventaris permasalahan bangunan cagar budaya yang ada di kotatua.

Kemudian Eki Pitung Ketum Bamus Betawi dengan Filosofi Bung Karnonya bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya, meningkatkan perekonomian kerakyatan sesuai UUD45, memajukan sektor kemaritiman dan Bamus Betawi berharap kedepannya ada tempat miniatur kebudayaan, kebangsaan, terutama mengangkat kebudayaan lokal di kotatua agar warisan budaya bangsa tidak hilang dan generasi masa depan bisa menghargai perjuangan pahlawan bangsa Indonesia

Terkait pengelolaan dan aturan yang ada di kotatua, Yayat Sujatna Dirut PT. pembangunan Kotatua Jakarta (Konsorsium Kotatua) berharap pemerintah dapat membentuk badan otoritas kotatua agar peraturan berada dalam satu pintu dan tidak tumpang tindih seperti saat ini dikarenakan banyaknya para kepentingan yang hingga saat ini tidak pernah bisa duduk bareng dan saling lempar masalah dan lempar tanggung jawab.

Begitu juga Robert Tambunan, Ketua Jakarta Heritage Trust (JHT) selaku paguyuban para pemilik dan pengelola bangunan cagar budaya di kawasan kotatua mengharapkan kepada para pemilik kebijakan baik pemerintah pusat dan daerah untuk disegerakan cari solusi dalam menata kotatua agar kotatua bisa dikembalikan sesuai konsep awal dan menyesalkan perijinan yang berbelit dalam pemberdayaan gedung-gedung yang berada di Kota Tua sehingga dapat menghambat investor untuk beraktifitas di kawasan Kota Tua, terakhir Robert berharap agar Lokasi Binaan UMKM Kota Intan bisa dirapihkan kembali dan difungsikan sesuai rencana awal dibangun dan sangat disayangkan Dinas PPKUKM tidak hadir untuk menanggapi keluhan pedagang para pedagang UMKM.

Ketua Pedagang UMKM Perwista, Santi berharap juga kepada pemerintah bahwa seyogyanya pemerintah bisa merangkul dan memberikan tempat yang layak untuk para pedagang yang sudah terdaftar di umkm yang juga tergabung di Perwista (Pedagang Wisata Kotatua), sehingga para pedagang tidak perlu lagi pindah-pindah tempat dan kucing-kucingan dari petugas pol pp maupun satgas upk kotatua.

“Kami para pedagang yang sudah terdaftar di UMKM sangat mengharapkan agar pemerintah bisa segara mencari solusi tempat untuk kami berdagang dan juga kami sudah berulangkali pindah tempat dan dikembalikan ke lokbin kota intan empat kali namun tetap sepi pengunjung sehingga kami kembali lagi ke pinggir jalan untuk berdagang dan jika pemerintah tidak tegas dan mau membersihkan pkl keseluruhan tidak tebang pilih dan kami pun siap dipindahkan kembali ke lokbin kota intan asalkan pemerintah tegas untuk membersihkan sekitar kotatua dari pedagang dan parkir liar, dan bukan sesaat yang kemudian muncul lagi para pkl dan parkir liar,” harap Santi.

Dari harapan para Stakeholder maupun para undangan yang hadir, Panitia sangat kecewa terhadap para dinas yang di undang sebagai narasumber tidak hadir, dan panitia berharap kepada PJ. Gubernur DKI Jakarta, DPRD, Dan Pemerintah Pusat untuk tindak tegas kepada para pejabat yang tidak hadir tanpa adanya utusan ataupun perwakilan yang hadir untuk membahas kotatua.

“Panitia Mengucapkan Terimakasih sebesar-besarnya kepada Pengelola Hotel Mercure Jakarta Batavia yang sudah memberikan tempatnya untuk kegiatan diskusi publik Pokjawarkotu dan juga kami berterima kasih kepada Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Konsorsium Kotatua dan Jakarta Heritage Trust untuk bisa menjadi narasumber dikegiatan ini, tak lupa juga kepada para narasumber yang tidak bisa disebutkan namanya satu-satu yang telah hadir untuk bersama-sama membahas masa depan kotatua,” ujar Ramdani Ketua Panitia.

Selanjutnya dari hasil diskusi publik panita akan segera membuat LPJ dan melaporkan kepada semua pihak terlebih khusus kepada PJ.Gubernur DKI Jakarta, DPRD dan Pemerintah Pusat untuk segera menindaklanjuti Laporan kegiatan yang sudah di bahas bersama-sama dengan harapan nantinya akan dijadikan usulan maupun rekomedasi untuk membangun kotatua jakarta yang lebih baik. (Pokjawarkotu)