“Saya sebagai warga pengguna jalan tentu sangat membutuhkan kenyamanan arus lalu lintas yang lancar dan aman,” ujarnya.

Di sisi lain, sejumlah kendaraan angkot yang kerap menguasai sebagian badan jalan sehingga mempersempit ruas jalan yang digunakan kendaraan.

Seperti dikeluhkan warga lainnya, Adi (49). Ia mengaku prilaku angkot C15 yang ngetem sembarangan dibahu jalan dekat perlintasan.

Kondisi ini, menurutnya, berpotensi menimbulkan kemacetan khususnya pada jam sibuk.

“Jalan jadi sempit, angkot pada ngetem dibahu jalan menunggu penumpang kereta yang turun saat jam pulang kerja sore hingga malam hari. Jadinya kendaraan roda empat yang melintas dari dua arah tersendat,” keluhnya.

Pantauan dilokasi, keberadaan pak ogah turut berpartisipasi membantu kelancaran arus lalu lintas karena banyak pengendara yang saling menyerobot, tak mau mengalah.