Categories: HeadlineOpini

Kelakuan Pejabat Negara yang Suka Ngeremehin Rakyat, Mereka Lupa Digaji dari ‘Keringat’ Rakyat!

WARTALIKA.id – Pejabat yang digaji dari pajak dan pinjaman lewat negara yang kelakuan nge-bossy, bilangnya demo-demo itu cuma riak-riak saja, bahkan presiden Jokowi bilang itu cuma residu politik agar dibersihkan, sekarang justru ‘pak lurah‘ keliatan mulai ketar-ketir ada apa? Seolah penguasa bisa membeli semuanya dan membungkam mulut semua orang?.

Kalau tidak curang secara ‘TSM’ maka tak ada alasan buat rakyat Indonesia untuk demo-demo yang menghabiskan energinya! Demo buat apa? Bila semuanya baik, buat apa demo kalau tidak ada musababnya? Demo yang dilakukan rakyat itu karena ada musababnya yaitu sebuah kegentingan yang memaksa, sehingga terpanggil untuk melakukan demo.

Demo yang terjadi diseluruh dunia disebabkan karena ada hal yang sangat krusial, kritis dalam pengelolaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah menyimpang dari koridor konstitusi dan hukum formil. Itulah penyebab terjadinya demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat dalam rangka memprotes keras atas berbagai tindak-tanduk pemerintah yang sudah keluar jalur.

Susah payah generasi sebelumnya membongkar hirarki rezim otoriter Orde Baru, pada tahun 1998 hingga lahirlah era Reformasi untuk menegakkan supremasi hukum. Justru saat ini hukum dan konstitusinya sudah dikangkangi oleh kekuasaan. Seperti candu yang membuat ketagihan dan ingin terus berkuasa di luar koridor kebenaran dan akal sehat.

Protes keras yang diluapkan oleh rakyat lewat demo- demo bukan sekedar basa-basi, seperti pernyataan oleh beberapa pejabat negara, seolah- olah meng- under estimate kepedulian rakyat terhadap perilaku penguasa yang sudah ‘otoriter’ dan zolim, itu dibuktikan dari sikap dan nada- nada sinis para pejabat negara dalam menanggapi adanya demo- demo tersebut.

Semua rangkaian peristiwa ini, membuat rakyat geram dan gelisah atas hancurnya demokrasi. Gerakan Keadilan Rakyat, yang murni berangkat dari keterpanggilan hati nurani untuk menyikapi semua kejanggalan dan peristiwa yang terjadi dalam pesta demokrasi, semakin kuat dan penuh keyakinan, bahwa Demokrasi harus tetap terjaga dengan baik di negeri tercinta ini.

Gerakan keadilan rakyat, memang seperti riak-riak kecil dimata para pejabat dan antek-anteknya, tapi ingat ‘kami akan terus ada dan berlipat ganda’, meski dilihat oleh ‘mereka’ hanya segelintir orang dan itulah yang akan membuka mata rohani dan jasmani ‘mereka’ tentang keadaan negeri ini. Gerakan keadilan rakyat percayalah tidak sendirian dalam berjuang melawan kezaliman penguasa yang sudah kelewat batas.

Wartalika

ARTIKEL TERKAIT

Kapolres Metro Bekasi Pimpin Langsung Pengaturan Lalu Lintas di Jam Sibuk Pagi

WARTALIKA.id - Dalam rangka menyikapi tingginya aktivitas masyarakat pada jam sibuk pagi, yang kerap menimbulkan kemacetan dan potensi kerawanan lalu… Baca selengkapnya

Cekatan, Warga Tegal Alur dan 21 Unit Damkar Padamkan Kebakaran Rumah Tinggal

WARTALIKA.id - Sebuah rumah tinggal di Jalan Menvo No. 33, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dilalap api pada Selasa (2/9/2025)… Baca selengkapnya

Polsek Wonokromo dan Warga Pukul Mundur Pedemo Anarkis

WARTALIKA.id - Beredar video di medsos dan di grup sebuah video demonstrasi yang menunjukkan kekompakan warga Wonokromo dan anggota Polsek… Baca selengkapnya

Anak-Anak Belajar di Pos TNI, Ditutup dengan Makan Bersama Penuh Keceriaan

WARTALIKA.id - Wujud nyata kepedulian terhadap pendidikan generasi muda di wilayah perbatasan kembali ditunjukkan oleh Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 751/Vira… Baca selengkapnya

Tolak Provokasi, Ribuan Ojol Pesan Damai Bagikan Mawar di Monas

WARTALIKA.id - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta menggelar aksi damai yang unik di kawasan Monas, hari ini. Alih-alih… Baca selengkapnya

Audit Kinerja Itjenad, Perkuat Akuntabilitas Satuan Jajaran Korem 052/Wkr

WARTALIKA.id - Tim Pengawas Audit Kinerja Inspektorat Jenderal Angkatan Darat (Itjenad) melaksanakan kegiatan audit kinerja satuan jajaran Korem 052/Wijayakrama, bertempat… Baca selengkapnya