WARTALIKA.id – Dalam rangka merayakan ulang tahun pertamanya, Majalah Jakarta menggelar diskusi publik bertajuk “Sejarah Kebudayaan dalam Menelusuri Jejak Warisan Kota Jakarta” di Teater Museum Sejarah Jakarta, pada hari Senin, 30 September 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari budayawan hingga jurnalis, yang turut serta dalam membahas kekayaan sejarah dan budaya Kota Jakarta.

Diskusi yang berlangsung hangat ini menyoroti berbagai aspek sejarah dan budaya Jakarta, mulai dari arsitektur bangunan tua hingga pengaruh budaya Betawi terhadap kehidupan masyarakat. Para pembicara memberikan pandangan mendalam mengenai pentingnya melestarikan warisan budaya Jakarta sebagai identitas kota.

Diskusi publik tersebut berlangsung pada pukul 14.00 WIB, diawali dengan suasana khidmat ketika peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, penampilan musik akustik yang membawakan dua lagu khas Betawi, “Eh Hujan Gerimis Aje” dan “Nonton Bioskop,” berhasil mencairkan suasana sekaligus menonjolkan nuansa lokal khas budaya Betawi.

Acara ini dipandu oleh Bung Frans dan menghadirkan sejumlah tokoh penting dari berbagai bidang, termasuk seni, budaya, hukum, dan jurnalistik. Salah satu pembicara utama, Beni Ashar, pencipta lagu terkenal seperti “Merinding Bulu Romaku” dan “Kau Tercipta dari Tulang Rusukku,” berbicara mengenai pengaruh budaya terhadap perkembangan musik Indonesia.

”SPACEIKLAN”

Selanjutnya, Johanes Marbun, pakar budaya dan ahli arkeologi, menyampaikan pemaparannya tentang sejarah arsitektur dan warisan budaya Jakarta. Ia menekankan pentingnya melestarikan situs-situs bersejarah yang kian terancam oleh modernisasi. Stefanus Gunawan, seorang praktisi hukum, mengulas aspek hukum dalam pelestarian bangunan cagar budaya di Jakarta, terutama mengingat ancaman pembangunan infrastruktur yang dapat merusak warisan bersejarah.