Jejak Karier Jokowi dan Purna Tugas Sebagai Presiden
WARTALIKA.id – Ir. H. Joko Widodo adalah Presiden ke-7 Republik Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961, Joko Widodo pertama kali terjun ke pemerintahan sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) pada 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012.
“Terima Kasih Presiden Joko Widodo atas satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo yang telah membawa nama Indonesia melangkah jauh menuju kemajuan hingga seluruh masyarakat dapat menyaksikan, merasakan dan menikmati pencapaian luar biasa, inovasi dan perubahan positif menuju Indonesia Emas. Kini, dengan hadirnya pemerintahan baru diera Presiden terpilih bapak Prabowo Subianto, saya memberikan dukungan penuh dengan program unggulan yang telah dicanangkan.
Semoga kepemimpinan beliau dapat melanjutkan dan memperkuat kemajuan yang telah Indonesia capai, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang dan dicintai rakyat Indonesia” ucap Achmad Sugeng Santoso.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya pada hari ini Minggu, (20/10/2024). Pada hari ini juga, Jokowi akan langsung ‘pulang’ kembali ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.
Jokowi bersama sang istri, Iriana Jokowi akan pulang ke Solo, pada Minggu siang, usai pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. “Hari Minggu siang saya akan pulang ke Solo,” kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (18/10/2024) kemarin.
Kepulangan ini sekaligus akan menandai berakhirnya masa bakti Jokowi, setelah selama satu dekade menjadi orang nomor satu di Indonesia. Tepatnya, sejak 20 Oktober 2014, atau 10 tahun silam.
Kisah perjalanan Jokowi dikutip dari laman resmi Perpustakaan Nasional RI, Jokowi lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961. Sebelum menapaki puncak kekuasannya, siapa sangka, ternyata pria kelahiran Solo 63 tahun lalu itu, merupakan orang biasa saja.
Bahkan, sejak lahir, dia tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di bantaran Kali Pepe di Solo. Saat itu, hidup keluarga Jokowi sangat sederhana.
Ayahnya menghidupi keluarga hanya dengan berjualan kayu. Ayah Jokowi bahkan terpaksa berulang kali membawa istri dan anak-anaknya hidup berpindah dari satu rumah sewa ke rumah sewa lainnya.
Hingga suatu waktu, keluarga Jokowi harus rela digusur pemerintah Kota Solo dari tempat tinggal mereka di bantaran Kali Pepe. Jokowi dan keluarga pun tinggal menumpang di kediaman seorang kerabat ayahnya di daerah Gondang.
Meski hidup dengan kesederhanaan, Jokowi pernah mengatakan, pengalaman masa kecil itu tidak dirasakannya sebagai sebuah penderitaan. Justru menjadi pemicu dirinya bekerja keras dalam memberikan kebermanfaatan dalam hidup.
Begitu pun di masa awal pernikahan, Jokowi dan istrinya Iriana sempat hidup di tengah hutan selama 2,5 tahun lamanya. “Pada tahun kedua, Iriana sudah dalam kondisi hamil dan kita memutuskan untuk melahirkan anak pertama kami di Solo,” ujar Jokowi dikutip dari akun Youtube resminya.
Pulang ke Solo membuat Jokowi memulai karier baru. Sebagai permulaan, ia ikut sang paman bekerja di pabrik meubel.
Semua posisi pernah ia coba. Mulai dari produksi hingga marketing.
Tidak beberapa lama kemudian, Jokowi dengan modal seadanya mendirikan perusahaan pertamanya CV Rakabu. Perusahaan yang juga bergerak di bidang bisnis meubel.
Kesuksesan bisnis mebel ini akhirnya menggerakkan Jokowi untuk mulai aktif dalam kegiatan sosial. Ia dan beberapa rekan pengusaha menggagas terbentuknya organisasi pengusaha mebel nasional cabang Solo bernama Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo).
Jokowi pun didaulat menjadi ketua organisasi tersebut. Setelah 2 tahun Jokowi memimpin Asmindo, pengurus dan anggota perkumpulan pengusaha itu mulai melontarkan ide pencalonan Jokowi di Pilkada Solo 2005.
Awal ide itu muncul, Jokowi hanya menganggapnya dengan tawa dan secara halus menolaknya. Namun, aspirasi tersebut terus menguat.
Politik akhirnya menarik minat Jokowi. Ia lantas bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada 2004.
Memulai debutnya di panggung politik, Jokowi maju di Pilkada Solo 2005 berpasangan dengan sesama kader PDI-P, FX Hadi Rudyatmo. Keduanya menang dan terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2005-2010.
Pada pemilihan Wali Kota Solo selanjutnya, Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo kembali memenangkan kontestasi. Keduanya dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010-2017.
Namun, baru 2 tahun menjabat, PDI-P memberi mandat ke Jokowi untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2012. Diusung oleh PDI-P dan Gerindra, Jokowi dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Jokowi dan Ahok berhadapan dengan lima pasangan calon lain ketika itu. Keduanya berhasil menduduki posisi teratas pada Pilkada DKI putaran pertama dengan persentase perolehan suara sebanyak 42,60 persen.