Pada putaran kedua, Jokowi dan Ahok berhasil mengungguli pasangan calon petahana Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Jokowi dan Ahok pun resmi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

*Jadi Presiden*

Karier politik Jokowi terus menanjak. Namanya melejit karena kedekatannya dengan rakyat.

Program “blusukan” yang melambungkan nama Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo ia bawa saat memimpin pemerintahan ibu kota negara. Popularitas itu lantas memantapkan PDI-P untuk mengusung Jokowi di Pilpres 2014. Saat itu, dia dipasangkan dengan Jusuf Kalla (JK).

Di Pilpres 2014, Jokowi dan Kalla melawan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Kontestasi itu dimenangkan Jokowi-Kalla yang memperoleh 70.997.859 suara atau 53,15 persen.

Lima tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi kembali bertarung di Pilpres 2019. Ia berpasangan dengan Ma’ruf Amin.

Lagi-lagi Jokowi harus berhadapan dengan Prabowo, yang kala itu berpasangan dengan Sandiaga Uno. Bahkan, Pilpres itu disebut-sebut sebagai kontestasi paling panas di Tanah Air.

Jokowi-Ma’ruf pun keluar sebagai pemenang dengan mengantongi 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi harus puas dengan 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Kini, setelah lima tahun periode keduanya berkahir, Jokowi pun telah bersiap untuk kembali pulang ke tanah kelahirannya di Solo, pada Minggu 20 Oktober 2024, siang.

“Tidak ada Jokowi hari ini jika tidak ada sejarah susah hidup saya. Teruslah berjuang mewujudkan mimpi kalian, mari kita terus bangun Indonesia yang maju,” ucap Jokowi.

*Mandat kesejahteraan rakyat untuk era berikutnya*

Presiden Jokowi dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 telah mengumumkan rincian APBN 2025 untuk digunakan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun berikutnya.

Secara tegas, ia menyampaikan APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam jangka menengah, Presiden Jokowi mengarahkan pemangku kebijakan selanjutnya untuk mengakselerasi transformasi ekonomi menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, yang dilakukan dengan mewujudkan SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui pendidikan bermutu, makan bergizi gratis, dan renovasi sekolah, serta kesehatan berkualitas, dan perlindungan sosial.

Oleh sebab itu, beberapa hal yang digarisbawahi oleh Presiden Jokowi adalah anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis, yang diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM, dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah, dan dilaksanakan secara bertahap, diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel.

Kemudian, anggaran juga difokuskan untuk program percepatan renovasi sekolah untuk meningkatkan akses, kualitas, serta link and match pendidikan dengan dunia usaha, serta pembangunan sekolah unggulan. Presiden Jokowi juga menekankan pembentukan ekosistem pendidikan yang kondusif.

Oleh karenanya, anggaran Rp722,6 triliun dialokasikan untuk peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pengembangan sekolah unggulan serta perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, serta untuk pengembangan riset.

Di samping itu, untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan serta mengakselerasi pengentasan warga miskin yang lebih tepat sasaran, efektif, dan efisien, Pemerintah mengalokasikan sebesar Rp504,7 triliun dalam rangka perlindungan sosial.

Sementara, anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp197,8 triliun, atau 5,5 persen dari belanja negara untuk peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan, percepatan penurunan stunting dan penyakit menular seperti TBC, serta penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis.

Secara keseluruhan, transisi kepemimpinan dari Joko Widodo ke Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto diharapkan dapat membawa kemajuan yang berkelanjutan sekaligus mampu menjawab tantangan-tantangan besar yang dihadapi Indonesia, serta memenuhi aspirasi rakyat untuk masa depan yang lebih baik.