Ketum DPP BAPERA Jelaskan Mengapa Timur Tengah Menjadi Medan Perang

WARTALIKA.id – Ada beberapa kelompok di Indonesia yang ingin Menjadikan Bumi Nusantara sebagai medan pertempuran seperti Timur Tengah apalagi semenjak awal era Reformasi, Indonesia sistem Demokrasinya Di Restart ulang yang menjadikan banyak perubahan dan timbulnya banyak partai politik serta aliran,” ucap Fahd El Fouz A Rafiq pada Senin(21/10/2024).

Ketua Umum DPP BAPERA Mengatakan, “Indonesia menjadi negara percontohan, karena keberagaman suku, Agama, etnis dan budaya. NKRI itu sebuah negara yang mampu menafsirkan arti sebuah perbedaan dan keberagaman secara sempurna. Berbeda dengan banyak negara lain, perbedaan menjadi sesuatu yang dipermasalahkan sehingga konflik tidak kunjung usai,” ungkapnya.

Fahd menambahkan, Sama seperti negara lainnya Indonesia pernah mengalami banyak konflik sektarian, etnis, suku dan agama, tapi kabar baiknya Indonesia mampu melewati itu dengan baik dan menjadi pelajaran berharga dan problem solving yang dapat dibagikan kepada negara lain yang saat ini sedang mengalami banyak konflik khususnya di Timur tengah,tutur beliau.

Lebih lanjut Mantan Ketum PP – AMPG ini menjelaskan lebih detail mengapa Timur Tengah menjadi Medan Perang hingga saat ini karena beberapa faktor yang saling terkait
pertama. Kepentingan Geopolitik. Kawasan timur tengah ini kaya akan minyak dan gas alam. Negara negara seperti USA, Rusia dan beberapa negara Eropa lainnya memiliki kepentingan strategis untuk mengontrol sumber daya ini yang sering memicu konflik. Mereka yang mendalami geopolitik sudah faham. Timur Tengah kalo perang terus wajar. Karena disana banyak gula yang diperebutkan oleh semut dari negara lain.

Negara negara timur tengah itu penuh akan sejarah Para Nabi dan Rasul yang berdakwah disana. Doanya nabi Muhammad SAW dan nabi nabi lain, “ya Allah berkahilah negeri ini tempatku tinggal ketika di Alam dunia”. Hal ini mampu ditafsirkan dengan baik oleh ummat yahudi dan yang pasti doanya para nabi itu menjadi kode keras bahwa Timur Tengah itu daerah yang kaya akan sumber daya alam. Dan tanda hari kiamat yang paling jelas dengan munculnya Gunung Emas di timur tengah dan hari ini sudah di kavling oleh banyak negara dan suatu hari nanti akan jadi rebutan manusia akhir zaman. Belum lagi harta si qorun yang hidup di era Nabi Musa AS Yang Allah tenggalamkan ke dalam perut bumi, harta tersebut masih di cari oleh para pencari harta karun.

Fahd melanjutkan, yang kedua adanya konflik Ideologis dan Agama. Ini konflik internal dari dalam. Perbedaan aliran dalam Islam seperti Sunni dan Syiah telah menciptakan ketegangan yang mendalam. Ditambah negara negara yang memiliki kepentingan dari luar mereka dompleng pada kelompok yang bertikai dan menggunakan cara lama yaitu “devide et impera” (Pecah belah lalu kuasai).

Sebab yang ke tiga, sejarah kolonialisme, “warisan penjajahan yang membentuk batas batas negara saat ini sering kali tidak memperhatikan etnis budaya lokal, dan menciptakan konflik identitas yang berkelanjutan. Penjelasannya negara negara timur tengah itu kan negara bentukan kolonial seperti Arab Saudi dari keluarganya Bani Saud, Qatar, Uni Emirat Arab dan banyak negara lain di timur tengah yang memang memiliki banyak kesamaan etnis dan budaya lokal sehingga saling klaim. Kasus seperti ini sama dengan Indonesia dengan Malaysia sering cekcok dan saling klaim budaya. pola pola seperti ini biasanya dimainkan Inggris sebagai negara yang punya kepentingan. Solusinya apa? Datengin Inggris mau nya apa si? Negosiasi kemudian di strategikan.

Sebab yang ke empat, banyak negara di kawasan ini mengalami ketidakstabilan politik dan ekonomi Karena konflik berkepanjangan sehingga ekonomi drop efeknya memicu kemarahan masyarakat dan meningkatnya faham radikalisme. Catat loh ya kemiskinan disebuah negara dapat meningkatkan faham radikalisme, mereka melawan dengan cara itu untuk memenuhi kebutuhannya dan menguasai lahan lahan basah.

Radikalisasi ini efek dari kemarahan masyarakat (cara mengungkapkannya ekstrim) akibat banyaknya penyimpangan yang di lakukan pemerintahannya di negara timur tengah tersebut di karenakan ketimpangan sosial yang tinggi.

Sebab yang ke lima, Intervensi Asing. Keterlibatan berbagai negara dalam konflik internal, seperti perang sipil di Suriah dan Yaman, telah memperburuk keadaan dan memperpanjang masa konflik. Bangsa Asing mengintervesi, karena disana ada kekayaan alam yang sedang diperebutkan, sehingga untuk mendapatkan hal itu dengan mudah harus dibuat konflik terlebih dahulu sehingga lebih Mudah untuk menguasainya.

Sebab yang ke enam, perebutan hegemoni antar negara negara di timur tengah, seperti Iran dan Saudi. Untuk hegemoni yang lebih luas sering kali melibatkan konflik yang lebih luas. Saat ini Arab Saudi sedang menghindari konflik dengan negara negara di timur tengah karena sedang fokus membangun tempat pariwisata oleh Raja Salman untuk menarik wisatawan asing. Karena Raja Salman sadar minyak bumi yang Arab Saudi miliki tidak akan bertahan lama sehingga mereka membuat banyak tempat wisata.

“Dari penjelasan diatas dapat simpulkan bahwa faktor terjadinya konflik di timur tengah dikarenakan adanya harta (minyak bumi dan gas alam) yang diperebutkan oleh negara imperialis, sehingga untuk melanggengkan tujuannya mereka memelihara konflik di banyak negara”, tutup dosen yang mengajar di salah satu Universitas di Malaysia tersebut