Tradisi masyarakat Betawi di Rawa Belong dan sekitarnya untuk membeli, memasak dan mengantar ikan Bandeng ke sanak saudara sudah berlangsung sejak lama saat menjelang perayaan Imlek. Pemprov DKI Jakarta mengangkat budaya lokal mulai tahun ini menjadi Festival Bandeng Rawa Belong 2025,” ungkapnya.

Ia memaparkan, sebanyak 30 tenda yang diisi sebanyak 60 pedagang terdiri dari 31 pedagang ikan bandeng segar dan 29 pelaku UMKM binaan menjajakan minuman dan makanan olahan juga turut dilibatkan untuk semakin menyemarakkan festival. “Kami berharap dengan digaungkannya Festival Bandeng Rawa Belong 2025, Insya Allah akan memiliki manfaat semakin luas dan mampu mengangkat potensi UMKM bagi warga sekitar Rawa Belong,” paparnya.

Bachtiar, salah satu panitia Festival Bandeng Rawa Belong 2025 sekaligus Ketua Sanggar Seni si Pitung menceritakan sekilas tradisi nganter ikan bandeng di kalangan masyarakat Betawi.

Ia menuturkan, tradisi nganter ikan bandeng sudah melekat bagi warga Betawi di Rawa Belong dan sekitarnya sebelum perayaan Imlek sejak puluhan tahun lamanya.
“Bahkan, ada banyolan orang tua dahulu jika anaknya tidak membeli bandeng menjelang Imlek akan menggerutu,” katanya.

Ia menambahkan, Bandeng berukuran besar yang dibeli di Rawa Belong selanjutnya  diolah menjadi beraneka makanan di antaranya pindang, pesmol dan pecak serta dibagi-bagikan ke sanak saudara.

“Semakin banyak dan besar ukuran ikan yang dibeli dari pedagang bandeng Rawa Belong menunjukkan kelas dari warga Betawi,” tandasnya.