Pesantren Al-Bushaeriyyah, Oase Spiritual di Tengah Keramaian Hiburan Malam
WARTALIKA.id – Di tengah hiruk pikuk dan gemerlap kawasan hiburan malam Jakarta Barat, tersembunyi sebuah oase ketenangan dan spiritualitas. Pondok Pesantren Al-Bushaeriyyah, yang terletak di RT 08/RW 02, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, menjadi bukti bahwa kesabaran dan keimanan dapat tumbuh subur di mana saja, bahkan di lingkungan yang penuh dengan tantangan.
Berbeda dengan pesantren-pesantren megah lainnya, Ponpes Al-Bushaeriyyah hadir dengan kesabaran dan fasilitas yang sederhana. Namun, kesabaran ini tidak mengurangi semangat para santri dan pengurusnya untuk terus belajar dan mengamalkan ajaran agama.
Keberadaan Al-Bushaeriyyah di tengah kawasan hiburan malam menjadi simbol toleransi dan keberagaman yang kuat. Pesantren ini menjadi rumah bagi siapa saja yang ingin belajar agama, tanpa memandang latar belakang atau asal-usul mereka.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Islam itu rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam,” ujar Karno Arwa Dinata, salah satu pengurus Al- Bushaeriyyah. Saat ditemui WARTALIKA.id “Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar tentang Islam, tanpa memandang mereka siapa.”
Al-Bushaeriyyah juga menjadi bukti bahwa agama dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan kehidupan modern. Pesantren ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan bagi masyarakat sekitar.
Kisah Al-Bushaeriyyah adalah kisah tentang harapan, ketegaran, dan keyakinan. Di tengah gemerlapnya dunia malam Jakarta, Al-Bushaeriyyah tetap berdiri tegak, menyebarkan cahaya kebaikan dan kedamaian.
Pengurus Ponpes Al-Bushaeriyyah Karno Arwa Dinata menceritakan pada tahun 2013 silam, pesantren ini awalnya merupakan pengajian majelis taklim untuk masyarakat sekitar dan jamaah yang berasal dari Banten, Kerawang, dan Jawa Tengah.
Bahkan menurutnya, pada saat itu banyak tikus berkeliaran di majelis tersebut.
“Ditahun 2021, ada salah satu ketua RW bernama Pang Jimmy memberikan bantuan berupa hebel untuk penambahan lantai tiga dan dinding,” kata ustadz Karno, Jumat (31/1/2025).