Miris! Murid Penerima KJP di Sekolah Miftahul Huda Terancam Diberhentikan Guru, Tunggak SPP

WARTALIKA.id – Lantaran diangggap menunggak biaya Sumbangan Pendidikan Pembinaan (SPP), seorang murid penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Miftahul Huda, di Jalan Pulo Harapan Indah, Cengkareng, Jakarta Barat, berinisial MK terancam akan diberhentikan. MK dicatat Kepala Sekolah masih menunggak biaya lain termasuk buku Lembar Kerja Siswa (LKS).

“Ada juga biaya lain yang dicatat Kepala Sekolah, yang masih ditunggak anak saya. Dari mulai anak saya kelas 3, dan diminta dibayarkan sekarang saat daftar ulang kenaikan kelas 6,” ujar orang tua MK yang tidak mau diberitakan namanya saat dikonfirmasi, Senin 14 Juli 2025.

Menurutnya, jika biaya tunggakan biaya sekolah anaknya tersebut, tidak dibayarkan maka pihak sekolah akan memberhentikan MK.

“Jadi, ini saya dikasih selebaran surat ada tanda tangan kepala sekolah. Kata pihak sekolah kalau anak saya tidak bisa bayar tunggakan tidak dibolehkan lagi bersekolah,” jelasnya.

Jauh sebelumnya, Kata orang tua MK melanjutkan, pencairan dana KJP anaknya sempat dinyatakan hilang oleh pihak guru sekolah.

“Pernah salah satu guru memberitahukan soal kartu KJP anak saya yang hilang. Bahkan selama ini saya sebagai orang tua murid tidak pernah memegang kartu maupun buku tabungan KJP anak saya. Semuanya dipegang oleh guru sekolah,”tutupnya.

Disisi lain, orang tua MK mengatakan kalau anaknya MK juga dipungut biaya sebesar Rp 25 ribu untuk program kegiatan makan bergizi gratis.

“Kegiatan ini diadakan pihak sekolah setiap hari Jumat, karena tidak ada uang, mau engga mau anak saya tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam satu Minggu satu hari,” tambahnya.

Sebelumnya, Kata orang tua MK melanjutkan, pencairan dana KJP anaknya sempat dinyatakan hilang oleh pihak guru sekolah.

“Pernah salah satu guru memberitahukan soal kartu KJP anak saya yang hilang. Bahkan selama ini saya sebagai orang tua murid tidak pernah memegang kartu maupun buku tabungan KJP anak saya. Semuanya dipegang oleh guru sekolah,”tutupnya.

Wartalika.id sudah mencoba konfirmasi pihak sekolah namun guru bernama Hj Ida tidak mau memberikan keterangan via WhatsApp