Pemainan lato-lato yang mulai trend dan di gandrungi kalangan anak-anak
WARTALIKA.id – Permainan lato-lato kini banyak digandrungi dan dimainkan berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa di Indonesia.
Hampir di setiap daerah permainan yang mengeluarkan suara “tek-tek-tek” itu dimainkan dan menghiasi media sosial.
Namun viral di media sosial seorang anak berinisial AN kelas 2 SD di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengalami luka di matanya akibat bermain lato-lato saat bersama kawan- kawannya. Kejadian berawal saat AN sedang memainkan lato-lato cukup kencang, sehingga mengakibatkan lato-lato yang saling beradu itu pecah dan serpihannya mengenai mata AN.
AN kemudian pulang ke rumah dalam keadaan mata sudah memerah. Namun saat ditanya sang ayahnya, AN mengaku bahwa lato-lato yang ia mainkan pecah dan serpihannya mengenai matanya. AN pun langsung dibawa ke rumah sakit. Ayah AN menegaskan anaknya tidak mengalami kebutaan, matanya hanya kabur karena efek operasi mengambil serpihan lato-lato.
Terkait hal itu, Pemerhati Anak, Retno Listyarti menilai ada potensi bahaya dari permainan lato-lato yang sedang tren saat ini yaitu, jika permainan lato-lato dilakukan oleh anak di usia yang kurang tepat. Meskipun di usia yang tepat, jika dilakukan secara berlebihan bisa menimbulkan pembengkakan di tangan.
“Permainan lato-lato bisa menimbulkan bahaya apabila bolanya pecah karena sepihannya bisa mengenai wajah dan mata seperti terjadi di Kota Baru,” ungkap Retno yang merupakan Komisioner KPAI Periode 2017-2022. Selasa (10/1).
Belum lagi menurutnya, jika talinya putus, maka bolanya bisa membentur tubuh atau benda lain di area sekitar
“Lato-lato juga berpontensi alat benda dipukulkan ke sesama teman jika terjadi perselisihan antara teman bermain,” katanya.
Untuk itu, Retno menghimbau agar permainan lato-lato dimainkan ditempat dan usia yang tepat, dan harus ada pendampingan orang tua untuk keselamatan anak.
“Adapun batas usia anak bermain lato-lato minimal 8 tahun ke atas, karena di usia tersebut anak telah memiliki kemampuan kognitif untuk menangkap rules (aturan) saat bermain lato-lato, baik dilakukan secara sendiri maupun bersama teman-temannya,” ujarnya.
Retno juga mengingatkan para orangtua harus ada aturan jika si anak ingin bermain lato-lato. Seperti batas waktu bermain agar fisik anak tidak kelelahan, terutama bagian tangan dan kaki.
Selain itu, orangtua memastikan benda lato-lato yang dimainkan sang anak berbahan aman dan tak mudah pecah meski dibenturkan berkali-kali. Ini dilakukan agar anak terhindar dari serpihan lato-kato ketika pecah dan berpotensi mengenai wajah mereka.
“Saya berharap tali lato-lato yang hendak dipakai bermain cukup kuat dan tidak mudah putus, karena ketika talinya putus akan berpotensi bahaya mengenai benda atau orang yang ada di sekitar,” paparnya.
WARTALIKA.id - Dalam rangka menyikapi tingginya aktivitas masyarakat pada jam sibuk pagi, yang kerap menimbulkan kemacetan dan potensi kerawanan lalu… Baca selengkapnya
WARTALIKA.id - Sebuah rumah tinggal di Jalan Menvo No. 33, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dilalap api pada Selasa (2/9/2025)… Baca selengkapnya
WARTALIKA.id - Beredar video di medsos dan di grup sebuah video demonstrasi yang menunjukkan kekompakan warga Wonokromo dan anggota Polsek… Baca selengkapnya
WARTALIKA.id - Wujud nyata kepedulian terhadap pendidikan generasi muda di wilayah perbatasan kembali ditunjukkan oleh Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 751/Vira… Baca selengkapnya
WARTALIKA.id - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta menggelar aksi damai yang unik di kawasan Monas, hari ini. Alih-alih… Baca selengkapnya
WARTALIKA.id - Tim Pengawas Audit Kinerja Inspektorat Jenderal Angkatan Darat (Itjenad) melaksanakan kegiatan audit kinerja satuan jajaran Korem 052/Wijayakrama, bertempat… Baca selengkapnya