Puan Imbau Masyarakat Hindari Kerumunan Akhir Tahun, Antisipasi Virus Omicron
AARTALIKA.id – Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan mengindari aktivitas di tempat-tempat ramai atau yang biasa menyebabkan kerumunan di akhir pergantian tahun. Hal ini untuk antisipasi penyebaran transmisi lokal kasus varian baru Covid-19 jenis Omicron.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari terlebih dahulu lokasi atau aktivitas yang memungkinkan adanya kerumunan. Kita harus sama-sama mencegah agar kasus Omicron di Indonesia tidak semakin meluas,” kata Puan, Selasa (28/12/2022).
Sekedar informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan kasus pertama transmisi lokal Omicron di mana pasien diketahui tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam waktu dekat, namun pernah mendatangi sebuah restoran di pusat kota Jakarta.
“Terutama pada momen libur akhir tahun ini. Kita harus pahami bersama agar euforia kerumunan pergantian tahun diperingati secara bijaksana dengan membatasi aktivitas yang berisiko memunculkan terjadinya penularan Omicron,” ujarnya.
Puan juga mengingatkan Pemda agar betul-betul memantau mobilitas/kerumunan warga di daerahnya masing-masing. Khususnya pada momen malam pergantian tahun baru agar tidak ada kegiatan yang menimbulkan keramaian/kerumunan.
“Merayakan pergantian tahun cukup bersama keluarga atau ‘bubble’ masing-masing di rumah mengingat varian Omicron sangat cepat penyebarannya. Maka kesadaran dari masyarakat untuk tidak menimbulkan kerumunan menjadi salah satu faktor penting untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19 di kemudian hari,” paparnya.
Mantan Menko PMK ini juga mendukung kebijakan pemerintah yang melarang warga negara indonesia (WNI) untuk keluar negeri sementara waktu. Diingatkan pula, Omicron masih bisa menyerang orang yang sudah divaksinasi lengkap dan memiliki imunitas dari infeksi sebelumnya.
“Para pakar sudah menyebut, Omicron bisa memicu reinfeksi pada orang yang pernah terpapar Corona, termasuk varian Delta. Dan dikhawatirkan dampaknya akan lebih parah dibanding paparan virus sebelumnya, sehingga seluruh masyarakat harus aware dan memperketat protokol kesehatan,” ungkap Puan.
Lebih lanjut, Puan mendorong kepada masyarakat yang belum mendapat vaksin Covid-19 untuk segera divaksin. Ia juga berharap program vaksinasi dilakukan secara optimal, dan pemerintah mempercepat booster vaksin.
“Tracing harus dilakukan secara seksama dan karantina perlu diperketat. Pemda juga harus bersiap dengan kemungkinan peningkatan kasus di daerahnya karena efek penyebaran Omicron di masyarakat tak akan langsung terlihat,” ucapnya.
“Seperti yang sudah-sudah, munculnya varian baru dan juga faktor libur panjang biasanya menyebabkan peningkatan kasus namun baru akan terasa beberapa pekan setelahnya. Maka persiapan harus matang supaya lonjakan kasus dapat ditangani dengan cepat,” sambung Puan.
Puan juga meminta kepada Satgas Penanganan Covid-19 dan instansi terkait agar lebih tegas dan disiplin mengikuti prosedur yang ada. Hal ini menyusul lolosnya peserta karantina yang positif virus Corona varian Omicron di Wisma Atlet setelah melakukan tes Covid-19 pembanding dengan hasil negatif.
“Pada akhirnya yang bersangkutan terbukti terpapar Omicron. Maka harus ada standarisasi lab pengetesan yang dilakukan dengan tegas sehingga rujukan hasil tes pelaku perjalanan internasional adalah sama,” imbuhnya.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook