WARTALIKA.id – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti prihatin dengan adanya 10 sekolah di DKI Jakarta yang ditutup sementara usai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% per 3 Januari 2022.
“Meskipun bukan varian Omicron sekalipun, namun yang namanya Covid-19, tentu tidak bisa di sepelekan,” kata Retno dalam keterangannya, Jumat (14/1/2022).
Adanya kejadian itu, KPAI mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk mempertimbangkan kembali menjadi PTM 50 persen.
Perlu diingat kata dia, bahwa pola penularan dari Covid-19 diantaranya adalah kerumunan dan sulit jaga jarak.
Menurut Retno, PTM 100 persen dengan kapasitas 100 persen siswa sangat berpotensi karena bersama-sama berada dalam satu ruangan tertutup selama waktu yang cukup lama sekitar 3-5 jam.
“Jadi Anak-anak sangat rentan tertular dan menularkan Covid-19,” katanya.
Retno menyebut, KPAI sudah memprediksi bahwa hal ini akan terjadi, mengingat anak-anak SD belum mendapatkan vaksin lengkap yaitu dosis 2. Potensi penularan usai iburan natal dan tahun baru juga harus menjadi pertimbangan.
KPAI juga meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi menyeluruh, mempelajari pola kerentanan dan asal penularan, sehingga dapat diantispasi penyebarannya.
“Karena dari pengawasan KPAI ke sekolah-sekolah, jaga jarak sulit sekali di kelas. Antara satu meja dengan meja lain berjarak hanya sekitar 50 cm, tidak sampai 100 cm (1 meter),” beber dia