Soal Kematian Janggal Siswi SD di Blora, Begini Respon Kompolnas
WARTALIKA.id – Kasus kematian janggal siswi SD di Blora jadi sorotan berbagai kalangan. Kali ini, Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia (Kompolnas RI) Poengky Indarti ikut merespons persoalan tersebut lantaran meninggalnya bocah perempuan itu masih menyisakan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Atas peristiwa itu, Poengky meminta pihak Polres Blora agar segera menjalankan proses autopsi dengan mempelajari regulasi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
“Mohon dicek Pasal 134 KUHAP, terutama ayat (2) dan (3). Jika ada dugaan orang meninggal dunia tidak wajar, maka penyidik perlu melakukan autopsi, meski pihak keluarga tidak setuju,” tegas Poengky pada Jumat (23/9/2022).
Dalam peristiwa di wilayah hukum Blora, kata dia, dimana kemudian di masyarakat muncul dugaan bahwa meninggalnya anak perempuan tersebut tidak wajar, maka penyidik perlu menindaklanjuti dengan lidik sidik dan melakukan autopsi merujuk pasal 134 KUHAP untuk melihat penyebab kematiannya.
“Jika sudah dikebumikan, maka dilakukan ekshumasi (gali kubur dan dilanjut dengan autopsi),” jelas Poengky.
Demi kinerja Polri lebih dipercaya lagi di masyarakat, maka Polres Blora perlu menjalankan upaya tersebut. Semata-mata supaya publik mendapatkan jawaban lebih gamblang penyebab kematian sesungguhnya.
“Hal ini untuk kepentingan perlindungan hukum dan keadilan bagi masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Blora AKP Supriyono mengaku pihaknya tidak mendapatkan izin dari pihak keluarga, untuk melakukan autopsi jenazah korban. Menurutnya, bahwa korban meninggal dunia disebabkan jatuh dari kursi plastik depan lemari yang berada di dapur rumahnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Blora, Indah Purwaningsih, menaruh harapan supaya mendorong Polres Blora untuk melakukan autopsi jenazah yang sudah terlanjur dikebumikan tersebut.
“Ya harapan kami begitu (ada autopsi),” tutur Indah, seusai acara di Pendopo Bupati Blora, Rabu (21/9/2022).
Indah mengaku awal mengetahui kejadian yang menimpa anak tersebut dari informasi teman-temannya, termasuk dari wartawan. Juga dihubungi langsung oleh Bupati Blora, Arief Rohman melalui ponselnya.