WARTALIKA.id – Permintaan maaf Panglima TNI Laksamana Yudo Margono atas ucapan “Piting” bagi pendemo rusuh di Rempang. DPP KNPI menilai sebagai sikap seorang ksatria.

Ketua Bidang Ketahanan DPP KNPI, Landi Octapriyandi mengapresiasi sikap tersebut. “Apresiasi kami kepada Panglima TNI dan Mabes TNI atas jiwa kesatrianya merespon berbagai penafsiran kalimat piting,” tegasnya dalam keterangannya, Sabtu (23/9/2023).

Namun begitu, Landi Octapriyandi mengingatkan sekaligus menyesalkan adanya pihak-pihak provokator yang sengaja membangun kericuhan dengan narasi SARA pecah belah, dan adu domba menyebut ada “warga melayu non melayu” di Rempang.

“KNPI berharap masyarakat, anak-anak muda Rempang tidak terprovokasi dengan adanya isu sara yang dapat menjadi pemecah belah masyarakat,” katanya.

Landi Octapriyandi menilai bukan tanpa alasan Panglima TNI melontarkan kalimat tersebut, akibat rasa jengkelnya kepada oknum-oknum pendemo yang bukan orang asli setempat. Yang tidak saja menyertai aksinya dengan kekerasan, ricuh, dan rusuh. Melainkan memainkan isu sara tersebut di tengah-tengah masyarakat pulau rempang.

“Saya apresiasi Panglima TNI meminta maaf salah menafsirkan kata piting yang dimaksud. Tapi kami harus ingatkan, waspada campur tangan provokator yang tidak senang PSN ini jalan,” ucapnya.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook