WARTALIKA.id – Direktur Perencanaan dan Pemasaran PT Pindad International Logistic Galih Nurbuana mengaku merasa tertantang dengan tantangan yang diberikan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) soal distribusi mobil Maung.

Perlu diketahui, Kemenhan RI meminta PT Pindad International Logistic (PIL) untuk memproduksi mobil Maung sebanyak 5000 unit. Selain Kemenhan, kerja sama juga dilakukan dengan ikatan logistik Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Direktur Utama PT Pindad International Logistic (PIL), Suresh Ferdian melalui Direktur Perencanaan dan Pemasaran, Galih Nurbuana menjelaskan pihaknya sudah sangat siap perihal logistik mobil Maung lantaran banyak kerja sama yang sudah terjalin. Terlebih pada Oktober 2023 nanti, perusahaan tersebut akan ada kerja sama dengan ikatan logistik Indonesia.

Baca Juga:
Antisipasi Kebakaran, Rutan Kelas IIA Balikpapan Beri Pengarahan kepada Warga Binaan
Lapas Cipinang Lakukan Evaluasi Layanan Publik
Mangkir Tiga Kali Panggilan Polisi, Terlapor Penganiyaan Dibiarkan Polisi Bebas Berkeliaran

“Pada 15 Oktober 2023 mendatang PT PIL rencananya akan ada MoU di Jakarta untuk mempersiapkan tantangan dari induk PT Pindad terkait 5000 (mobil) Maung yang dipesan Kemenhan RI, karena tentunya tak seluruh diserahkan ke Kemenhan, tetapi ke semua wilayah Nusantara,” kata Galih Kamis, 28 September 2023 di Bandung.

Perlu diketahui, Kemenhan RI meminta PT Pindad International Logistic (PIL) untuk memproduksi mobil Maung sebanyak 5000 unit. Kemenhan
Direktur Perencanaan dan Pemasaran PT Pindad International Logistic Galih Nurbuana.

Ia menegaskan mereka bisa memanfaatkan rekanan perusahaan logistik di daerah-daerah untuk bekerjasama dengan mereka untuk turut serta menghidupkan logistik-logistik di Indonesia.

“Tak hanya Maung tapi ada tantangan yang ada dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, contohnya kami diminta mengirim ikan dari daerah ke daerah yang lebih besar terus ke hub ke port dan kemudian ekspor. Ya mau tak mau harus melibatkan teman yang ada,” katanya.

Galih menjelaskan mengenai proses pengirimannya. Katanya, mereka akan membagi ke beberapa lokasi, karena pabrikannya ada di Bandung. Kemudian, lokasi disebar ke seluruh Indonesia sehingga perlu membuat hub di Jakarta atau Bandung untuk hub Indonesia bagian barat.

“Kalau Indonesia bagian timur kami bisa pakai Surabaya, kemudian disebar ke wilayah-wilayah. Kami juga sudah miliki 9 truk gandeng untuk mengangkutnya,” tutupnya.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook