WARTALIKA.id – Bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H dimana seluruh umat Islam di dunia merayakan hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) Firli Bahuri mengatakan di balik peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terdapat esensi dan hikmah luar biasa tentang pemberantasan korupsi, Jakarta, Kamis(28/9/2023).

Dalam momen yang mulia ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak seluruh umat untuk senantiasa mengingat, menghayati, dan memaknai kembali sifat-sifat teladan Nabi untuk diimplemetasikan dalam konteks situasi dan tantangan masa kini.

“Maulid Nabi seyogianya tidak hanya diperingati sebagai hari besar keagamaan dengan acara atau kegiatan seremonial yang meriah semata. Akan tetapi, seluruh hikmah dari kelahiran serta perjalanan hidup yang sarat dengan nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW ini, seyogianya kita maknai, sebagai landasan hidup dan kehidupan segenap umat manusia serta alam semesta,” kata Firli dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (28/9/23).

Para pemimpin dan pejabat negara, menurutnya harus memahami bahwa amanah bukanlah hal yang dapat dipilih- pilih.

”SPACEIKLAN”

“Mereka harus memegang teguh nilai Amanah, tidak hanya dalam hal keuangan, tetapi juga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya. Amanah berarti menghindari praktik-praktik korupsi seperti suap, nepotisme, dan kolusi,” ungkapnya.

“Tabligh adalah sifat ketiga yang dapat kita pelajari dari Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah seorang utusan Allah yang sangat baik dalam menyampaikan pesan Islam kepada umat manusia. Sifat Tabligh mengajarkan kita untuk menyampaikan pesan-pesan anti-korupsi kepada masyarakat secara efektif,” sambungnya.

Ia berharap KPK, Pemerintah, lembaga lainnya dan masyarakat sipil wajib berperan aktif dalam menyampaikan pesan bahwa korupsi adalah perbuatan yang merugikan bangsa dan negara.