WARTALIKA.id – Maulid Nabi adalah momen memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW. Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Hijriyah umat Islam memperingati hari Maulid Nabi atau lahirnya Nabi Muhammad SAW. Umat Islam dari seluruh dunia memilki cara uniknya masing-masing dalam menyemarakkan peringatan Maulid Nabi. Namun, kegiatan yang berbeda tersebut tetap memiliki tujuan yang sama.

Tak kurang dari seribu masyarakat kampung Pamatang Desa Bulagor Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, hadir untuk ikut bersholawat Bersatu dalam cinta, cinta kepada baginda Nabi Muhammad SAW, Minggu, 1 Oktober 2023, bertempatan dengan hari Kesaktian Pancasila, acara dilaksanakan di lapangan sepak bola Bulagor satu kampung Pamatang.

Acara ini benar-benar diracik secara khusus, sehingga mampu membuat jamaah yang hadir terpesona dan terhipnotis. Lantunan sholawat yang merdu diiringi tepakan rebana membuat jamaah yang hadir terhanyut dalam suasana cinta dan kerinduan yang mendalam atas Rosulullah SAW. Kemeriahan semakin memuncak ketika penceramah kondang Habib Muhammad Reza untuk mengisi tausiah.

Trik matahari sangat menyengat panas, dirinya rela ceramah dibawah panggung panas-panasan berbaur bersama para jamaah,

”SPACEIKLAN”

“Dengan memperingati lahirnya baginda nabi Muhammad SAW dan bersholawat serta menjalani semua syariat agama Islam semoga menjadikan bukti kecintaan kita pada Rosulullah SAW. Hingga kita semua mendapat syafaat Nabi Muhammad  SAW, aamiin allahumma aamiin,” pesan beliau.

Acara tersebut hadir kepala Desa Bulagor Enting Zaenudin beserta istri dan ibu kepala Desa Sulakarta, para tokoh agama tokoh masyarakat, para ustadz dan ustadzah se-Desa Bulagor, tamu undangan ustadz dan ustadzah beserta warga dari Tajur Desa Idaman, ustadz dan ustadzah beserta warganya dari Walang Desa Sulakarta, ustadz dan ustadzah beserta warganya dari kampung Bojong Kondang Desa Sukadame, juga dari kampung lainya.

Acara maulid di lapangan sepak bola yang sengaja di sulap masyarakat Pamatang dijadikan majlis taklim, dan dibanjiri kurang lebih seribu orang, untuk menyaksikan dan mendengarkan tausiyah dari Habib Muhammad Reza, mereka semua beranjak dari tempat duduknya rela berpanas – panasan bersama, karena hanib turun dari panggung ceramah dibawah, rela berpanas-panasan di terik matahari yang sangat menyengat, sehingga para jamaah pun semangat mendengarkan ceramah tentang perjuangan nabi Muhammad saat mengajarkan ajaran agama Islam.