Dikonfirmasi Hasil Kroscek Guru Denda Murid Telat Masuk Kelas, Kasudin Pendidikan Jakbar Bungkam
WARTALIKA.id – Kepala Suku Dinas Pendidikan (Kasudin) Pendidikan wilayah ll Jakarta Barat, Diding Wahyudin sampai saat ini tidak mau menjawab hasil kroscek permasalahan murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhara Trikora didenda Rp 10.000 jika telat masuk kelas.
Parahnya, sebagian dari mereka yang didenda tersebut adalah siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Selain didenda uang, para siswa juga dihukum di jemur di lapangan jika tidak melunasi biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Salah seorang siswa berinisial R mengaku pernah mengalami hukuman tersebut. Bahkan, kata dia, para siswa yang nunggak SPP disuruh pulang ketika hendak masuk kelas.
“Jadi harus bayar dulu, selama belum bayar kita dijemur. Bahkan, disuruh pulang juga, kalau mau masuk kelas kena denda Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah),” ucap R dengan bukti rekaman, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh siswa tersebut menjelaskan jika kegiatan belajar mengajar di sekolah itu terbilang jarang dilakukan.
“Jadi, kita (Siswa-Red) jarang sekali belajar. Iya, kerjanya tidur-tiduran saja dikelas, dalam satu minggu terhitung hanya beberapa kali belajar,” sambungnya.
Atas kejadian tersebut, R hingga kini merasa enggan masuk sekolah lantaran takut mendapat intervensi dan juga sebab minimnya mendapat mata pelajaran.
Senada dengan R, seorang siswi yang tidak mau disebutkan nama menambahkan dirinya sempat alami hal sama, yakni hukuman dijemur jika tidak melunasi biaya SPP.
“Malah teman saya sampai kantong celananya dirogoh, diminta untuk bayar SPP yang kurang,” cetus siswi tersebut dengan bukti rekaman.
Tak berhenti disitu, bobroknya perilaku pihak sekolah terjadi kepada sejumlah siswa lain yang berjualan indomie rebus.
Kepada Wartalika.id salah satu siswa kelas 11 berinisal E mengaku diperintah seorang guru dan wajib setor hasil berjualan tersebut.
“Paling mininmnya dalam satu hari setoran Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Yang suruh guru bahasa inggris,” tutupnya.
Sebelumnya, Kasudin pendidikan Diding mengaku, bersama pimpinan telah membentuk tim satgas untuk melakukan kroscek permasalahan di sekolah tersebut. Namun, hingga berita ini diterbitkan Kasudin tidak mau menjawab terkait hasil kroscek di sekolah tersebut.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook