Pilkada di Lapas Cipinang: Suara Warga Binaan untuk Masa Depan Jakarta
WARTALIAK.id – Sebanyak empat titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus, yaitu TPS 901 hingga TPS 904, di Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur disiapkan untuk memastikan seluruh pemilih terdaftar dapat menyalurkan suara mereka dengan tertib dan aman.
Pun, antusiasme warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang dalam menyalurkan hak pilihnya mewarnai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Total penghuni Lapas per hari ini berjumlah 2.772 orang dengan detil sebanyak 1.565 orang termasuk dalam pemilih terdaftar. Adapun sebanyak 1.389 pemilih tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), terdiri dari 75 pegawai Lapas dan 1.314 warga binaan.
Sedangkan 176 orang tercatat dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTB), terdiri dari satu pegawai dan 175 warga binaan. Selain itu, sebanyak 1.283 penghuni tidak memiliki hak pilih dalam Pilkada kali ini karena berbagai alasan, seperti bukan penduduk DKI Jakarta, Warga Negara Asing (WNA), atau tidak memiliki dokumen kependudukan yang sesuai.
Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Fonika Affandi, menyampaikan bahwa pelaksanaan Pilkada di Lapas Cipinang berjalan lancar berkat persiapan yang matang dan dukungan berbagai pihak.
“Kami berkomitmen memastikan seluruh warga binaan dan pegawai yang terdaftar dalam DPT dan DPTb dapat menyalurkan hak pilih mereka dengan aman dan tertib, sesuai dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (LUBER JURDIL),” kata Fonika dalam keterangan tertulis, Kamis 28 November 2024.
“Saya juga mengucapkan apresiasi kepada 28 petugas KPPS dari jajaran Lapas Cipinang serta 13 petugas tambahan yang bertugas dalam pemanggilan dan pengamanan. Selain itu, saya mengapresiasi peran TNI, Polri, Panwaslu, para saksi dari pasangan calon, dan seluruh stakeholder yang telah bersinergi untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar, tertib, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi,” sambung dia.
Partisipasi aktif warga binaan dalam Pilkada ini, menurut Fonika, merupakan wujud nyata dari pelaksanaan demokrasi yang inklusif di Lapas Cipinang.
“Meskipun berada dalam keterbatasan ruang, hak politik warga binaan tetap dihormati dan dijalankan sesuai prinsip demokrasi,” ujarnya.
Kepala Seksi Registrasi, Nur Abimantra Pamungkas, yang juga Ketua Panitia TPS Khusus, menambahkan bahwa seluruh proses pemungutan suara berjalan sesuai prosedur.
“Kami memastikan setiap tahapan, mulai dari verifikasi data pemilih hingga penghitungan suara, dilakukan secara transparan dan akuntabel, sehingga hak suara warga binaan dihitung dengan benar,” jelas Nur.
Dengan persiapan matang dan kolaborasi dari berbagai pihak, pelaksanaan Pilkada di Lapas Kelas I Cipinang berjalan dengan tertib, aman, dan sukses. Partisipasi aktif warga binaan ini menjadi bukti bahwa meskipun dalam keterbatasan, hak politik tetap dapat dijalankan, serta menjadi langkah penting dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif dan adil.
Sementara salah seorang warga binaan, Ahmad Badrun, mengungkapkan rasa syukur dapat berpartisipasi dalam Pilkada. “Saya merasa tetap dihargai sebagai warga negara. Ini adalah kesempatan kami untuk ikut menentukan masa depan Jakarta, meski sedang menjalani masa pidana,” pungkasnya.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook