Pilkada di Lapas Cipinang: Suara Warga Binaan untuk Masa Depan Jakarta
Partisipasi aktif warga binaan dalam Pilkada ini, menurut Fonika, merupakan wujud nyata dari pelaksanaan demokrasi yang inklusif di Lapas Cipinang.
“Meskipun berada dalam keterbatasan ruang, hak politik warga binaan tetap dihormati dan dijalankan sesuai prinsip demokrasi,” ujarnya.
Kepala Seksi Registrasi, Nur Abimantra Pamungkas, yang juga Ketua Panitia TPS Khusus, menambahkan bahwa seluruh proses pemungutan suara berjalan sesuai prosedur.
“Kami memastikan setiap tahapan, mulai dari verifikasi data pemilih hingga penghitungan suara, dilakukan secara transparan dan akuntabel, sehingga hak suara warga binaan dihitung dengan benar,” jelas Nur.
Dengan persiapan matang dan kolaborasi dari berbagai pihak, pelaksanaan Pilkada di Lapas Kelas I Cipinang berjalan dengan tertib, aman, dan sukses. Partisipasi aktif warga binaan ini menjadi bukti bahwa meskipun dalam keterbatasan, hak politik tetap dapat dijalankan, serta menjadi langkah penting dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif dan adil.
Sementara salah seorang warga binaan, Ahmad Badrun, mengungkapkan rasa syukur dapat berpartisipasi dalam Pilkada. “Saya merasa tetap dihargai sebagai warga negara. Ini adalah kesempatan kami untuk ikut menentukan masa depan Jakarta, meski sedang menjalani masa pidana,” pungkasnya.