WARTALIKA.id – Pasca bentrokan yang melibatkan dua kelompok pemuda di Ambon pada Minggu 12 Januari 2025, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku dan Kota Ambon bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda segera menggelar rapat konsolidasi dan koordinasi di aula Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ambon, Minggu (12/01/2025).

Rapat yang juga dihadiri oleh Kasdam XV/Patimura Brigjen TNI Dr. Nefra Firdaus, Pj. Gubernur Maluku Ir. Sadali Lie, Kapolda Maluku Irjen Pol Edy Sumitro Tambunan, Kabinda Maluku Marsma TNI R. Harys Soeryo Mahendra, Pj. Walikota Ambon Dominggus N. Kaya serta Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, ini bertujuan untuk membahas akar permasalahan mulai dari hilir sampai ke hulu dan mencari final solution guna mencegah agar tidak terjadi lagi insiden yang serupa di masa mendatang.

Hasil diskusi mendalam dan olah TKP mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut murni merupakan tindak aksi kriminalitas akibat dari konsumsi minuman keras, dan tidak terkait dengan isu suku, ras, agama dan antar golongan.

Forkopimda Maluku mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, serta mendukung upaya penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat.

Selain itu dalam rapat diskusi tersebut, Danrem 151/Binaiya juga menekankan dan memberi “Pesan Moral” kepada seluruh masyarakat Maluku bahwa kenakalan remaja berupa balap liar, konsumsi minuman keras beralkoholi sangat merusak kesehatan, dan ini merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan salah apalagi menganggu ketenteraman masyarakat, merusak fasilitas umum serta melakukan tawuran atau perkelahian antar kelompok yang tidak ada unsur dendam, namun karena akibat mabuk.

“Tindakan seperti ini jelas melanggar hukum (Demonstration of Stupidity) dan harus diproses sesuai aturan hukum yang berlaku,” jelas Danrem 151/Binaiya.

“Kita semua malu sebagai orang Maluku, karena setiap permasalahan, perkelahian dan tawuran yang mengakibatkan banyak korban jiwa muaranya hanya gara-gara minum-minuman keras. Pesan moralnya bahwa kita semua sebagai orang tua bertugas untuk membina adik-adik kita, anak-anak kita, agar tidak boleh lagi melakukan tindakan-tindakan destruktif yang merusak dan menganggu stabilitas keamanan di Maluku,” tegas Danrem 151/Binaiya.

Saya sudah berdialog dengan tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan komponen masyarakat lainnya bahwa pada dasarnya masyarakat Maluku ini semua tidak suka bertengkar dan menghendaki kedamaian, hidup tenteram agar bisa bekerja keras untuk cari nafkah, dan membangun Maluku ke depan yang lebih modern.

Bila stabilitas keamanan Maluku tidak aman maka para pengusaha, investor baik dalam negeri maupun luar negeri akan kabur, gelisah dan ragu-ragu untuk datang ke Maluku sehingga mereka tidak mau lagi menginvestasikan modal atau uangnya di Maluku karena takut fasilitas usahanya dirusak atau takut nyawanya terancam.

Jika sudah terjadi trauma psikologis seperti itu, maka kapan Maluku bisa maju menuju Maluku yang sejahtera dan setara dengan Provinsi lain? Kata Danrem menjelaskan bahwa Maluku memiliki destinasi wisata yang sangat luar biasa dan terindah di dunia. Wisata bahari, wisata alam, peternakan, rempah-rempah, perkebunan, pertanian, keindahan alam, keberagaman budaya, pakaian adat Maluku yang sangat bervariatif, bermacam-macam bahasa daerah, kearifan lokal yang indah, dan terkenal dengan suara emasnya tiap orang yang sangat bagus dan Ambon ini dikenal juga dengan City of Music.

Dari dasar tersebut di atas, bila dikembangkan dan dikelola secara profesional dangan manajemen modern yang profesional / milenial maka akan menjadi kekuatan pariwisata Maluku yang tangguh pada tataran tingkat internasional. Dengan demikian maka setiap hari turis mancanegara maupun turis lokal akan berbondong- bondong datang ke Maluku baik melalui transportasi udara maupun dengan kapal pesiar yang bisa mengangkut penumpang 6000 orang untuk berekreasi dan mengunjungi serta menikmati wisata bahari di Maluku yang bisa di bilang “Surga Dunia.”

Maluku memiliki potensi sumber daya laut sangat besar dan memiliki jenis ikan laut yang beaneka ragam dan terbesar di dunia. Salah satunya adalah ikan tuna dan ikan-ikan lainnya sehingga Maluku bisa dijadikan sebagai lumbung ikan nasional di Indonesia.

Pulau Maluku adalah pulau bersejarah dan memiliki situs-situs sejarah yang harus kita rawat, ada diving spot, fishing spot dan snorkeling spot dan Maluku memiliki pasir terhalus nomor dua di dunia.