WARTALIKA.id – Ribuan warga memadati kawasan Kota Tua, Taman Fatahillah dan sekitarnya menjadi area paling ramai dikunjungi di Jakarta Barat, dari setelah Hari Raya Idul Fitri 2025, Rabu, 2 April sampai Minggu, 6 April 2025 untuk berwisata di kawasan yang menyuguhkan keindahan bangunan-bangunan bersejarah, memadati kawasan Kota Tua sejak pukul 10:00 WIB sampai pukul 21: 00 WIB.

Pantau awak media dari H+1 – H+5, sebagian besar warga datang berwisata di Kota Tua bersama sanak keluarga maupun berkelompok atau komunitas, menyambangi bangunan-bangunan arsitektur kuno hingga menikmati kuliner di sekitarnya.

Minggu(H+5) terakhir libur Lebaran 1446 H, Kota Tua masih menjadi menjadi tujuan favorit sebagian pengunjung untuk menghabisi masa liburan.

Pedagang dan pengunjung memadati kawasan wisata Kota Tua mulai terlihat dari pintu keluar Stasiun Kota (Beos) hingga halaman Museum Fatahillah.

Pihak Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Jakarta Barat, menyediakan “Wahana Permainan” seperti yang terlihat di Jalan Ketumbar, untuk memanjakan pengunjung Kota Tua, pada liburan lebar tahun ini.

Demikian juga kawasan Museum Fatahillah sisi barat Jalan Pintu Besar Utara tampak pengunjung begitu padat, mereka hampir semua mengatakan ke Kota Tua menghabisi sisa libur lebaran, sambil menikmati musik yang ada, seperti apa yang di katakan Santi(30) pengunjung Depok.

Haryati(40) saat ditemui WARTALIKA.id dilokasi mengatakan pada momentum Lebaran kali ini ia bersama keluarganya memutuskan tidak melakukan mudik ke kampung halaman di Jawa Tengah. Saya datang bersama keluarga sengaja kesini bisa menikmati suasana yang sangat berbeda dan sangat istimewah, bisa menyambangi bangunan-bangunan arsitektur kuno hingga menikmati kuliner di sekitarnya.

“Kota Tua memang menjadi pilihan liburan Lebaran saya bersama suami dan anak-anak karena dekat, murah, dan ramai,” kata Haryati, Minggu(6/4/2025).

Kota Tua, kata dia, menyuguhkan banyak hal yang bisa dinikmati seperti keindahan bangunan, museum, kuliner, penampilan band musik, maupun hiburan untuk anak-anak.

“Jadi kalau hanya untuk wisata sehari yang mudah dijangkau, di sini sangat cocok,” kata Ibu tiga anak itu memanfaatkan kesempatan liburan untuk berwisata di Kota Tua Jakarta.

Pengunjung lainnya, Rahmat(38) dari Bekasi mengatakan, dirinya sengaja membawa sanak keluarga dengan beberapa anak-anak agar selain berwisata juga sekaligus belajar tentang sejarah di Kota Tua.

“Kami kunjungi Museum Wayang, seni rupa, dan lainnya agar anak-anak kami belajar juga tentang sejarah,” katanya.

Ia mengatakan, selain untuk edukasi anak, banyak pula pilihan hiburan di Kota Tua seperti Rumah Hantu, mengendarai sepeda hias, dan lainnya, yang bisa dinikmati dengan harga terjangkau.

“Kuliner juga banyak di sekitar sini jadi lebih mudah kalau datang berwisata di sini,” katanya.

Ramainya kunjungan warga ke Kota Tua juga menjadi momentum bagi para pelaku usaha di dalam kawasan wisata untuk meraup keuntungan, salah satunya Dewi yang berdagang makanan dengan menu utama pecel ayam.

“Sampai sore ini, hampir semua dagangan terjual karena jumlah pengunjung yang datang makan puluhan orang, dua sampai tiga kali lipat dari dibandingkan saat akhir pekan,” katanya.

Di sisi lain para Pedagang Kali Lima(PKL) juga tampak berjubel, mulai Stasiun Kota, depan pintu masuk Kota Tua, pelataran Bank Mandiri, pelataran Museum BI hingga Jalan Kunir.

Para PKL yang berdagang di Kawasan Kota Tua selama libur lebaran mengatakan kepada Awak Media, bahwa keberadaan PKL dilarang tidak disuruhpun tidak, tetapi selama ini antara PKL dan Petugas tahu sama tahu saja, seperti apa yang dikatakan Udin.

Pedagang Kerak Telor yang datang dari Pasar Minggu saat ditanya Awak Media mengatakan, selama libur lebaran omzetnya biasa saja tidak seperti dulu, jawabnya.

Demikian juga Tukang Sado(delman) sebut saja Udin, mengatakan omzetnya hanya cukup untuk makan saja, tahun ini agak lesu,” ratapnya.

Semua ini berbanding terbalik dengan Lokbin UMKM Kota Intan yang semakin kosong ditinggal pedagangnya.

Kedepan sepertinya perlu adanya penataan yang jelas, khususnya pihak terkait yang berhubungan dengan PKL ,UMKM serta Pengelola Kawasan (UPK) ini menjadi tugas bersama agar kawasan Wisata Kota Tua bisa lebih tertata.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook