WARTALIKA.idKawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, malam tadi (22/6/2025) disesaki lebih dari 20 ribu warga yang tumpah ruah merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta. Pesta rakyat yang disuguhkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini sukses membius pengunjung dengan perpaduan apik antara kekayaan budaya Betawi dan hiburan musik populer.

Kemeriahan acara dibuka dengan penampilan memukau dari Tabuh Nusantara, yang membawakan lagu-lagu khas Betawi seperti “Kicir-kicir”, “Jali-jali”, dan “Sampul Batavia”. Atraksi api dari pemain profesional turut menambah decak kagum, menciptakan suasana pembuka yang energik dan penuh semangat.

Antusiasme penonton semakin memuncak saat Wulan KDI, jebolan ajang pencarian bakat KDI 2006, naik panggung. Ia sukses menghipnotis ribuan pasang mata dengan lantunan lagu-lagu dangdut hits seperti “Stecu”, “Putri Iklan”, “Bete”, “Simalakama”, dan ditutup dengan “Goyang Dumang” yang membuat seluruh area bergoyang ria.

Asni (35), seorang warga asal Cikarang, Jawa Barat, datang bersama keluarganya untuk menyaksikan hiburan malam puncak HUT Jakarta di Kota Tua, tak bisa menyembunyikan rasa puasnya. “Acaranya meriah sekali ini. Ada lagu Betawi, dangdut bahkan musik-musik koplo, jadi seru banget. Terima kasih Pemprov DKI sudah menyuguhkan acara yang mantap ini,” ujarnya penuh antusias.

Atik(25) asal Celeduk, Tangerang Selatan mengapresiasi pegelaran HUT ke 498 Jakarta yang meriah, namun tetap mengusung konsep budaya Betawi didalamnya.

“Acaranya meriah banget, ada lagu Betawi, dangdit bahkan musik-musik koplo, jadi seru banget dah. Saya ucapakan terima kasih Pemprov DKI sudah mebyuguhkan acara yang luar biasa di kawasan Kota Tua ini,” ujarnya.

Sherly Yuliana, Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta, menjelaskan bahwa malam puncak perayaan HUT ke 498 Kota Jakarta yang digelar sejak Sabtu (21/6/2025) ini memang dirancang untuk menarik perhatian luas. “Sengaja kami hadirkan semua lintas genre musik di perayaan HUT ke 498 Jakarta tahun ini. Tujuannya untuk menarik wisatawan datang ke kawasan Kota Tua sebagai pusat sejarah Kota Jakarta,” tandasnya.

Keberhasilan acara ini menunjukkan bahwa Kota Tua tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga pusat perayaan yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam kegembiraan.

Senada dengan itu, Pelaksana Tugas(Plt) Kepala Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Yayang Kustiyawan, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran dan antusiasme warga. “Kami sangat senang melihat Kota Tua menjadi pusat perayaan yang begitu meriah dan aman. Ini membuktikan bahwa Kota Tua bukan hanya destinasi bersejarah, tapi juga ruang publik yang nyaman dan menyenangkan untuk berkumpul, berinteraksi, dan merayakan kebersamaan warga Jakarta dan sekitarnya,” ucap Yayang.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus berupaya menjaga kenyamanan dan kebersihan kawasan agar pengunjung selalu betah.

Keberhasilan acara ini menunjukkan bahwa Kota Tua tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga pusat perayaan yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam kegembiraan.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook