WARTALIKA.id – Warga Jakarta memiliki sejumlah tradisi saat menyambut Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, mulai dari silaturahmi hingga ziarah kubur. Ada pula kebiasaan menghantarkan makanan sebagai simbol perekat ikatan sosial terutama kepada sanak saudara dan keluarga jauh.

Sebelum pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air, masyarakat Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat memiliki tradisi “Lebaran Tradisi Betawi“, melakukan silaturahmi atau halal bihalal antar kampung dengan mengunjungi sanak saudara dan keluarga jauh selama tujuh hari.

“Ini adalah sebuah tradisi turun menurun yang kami lakukan saat merayakan Hari Raya idul Fitri dengan keliling kampung bersama- sama dari rumah ke rumah dan acara makan-makan bersama- sama selama tujuh hari,” kata Mawan (40) salah satu warga Semanan, Kalideres, Jakbar, Minggu (8/5/2022).

Menurut Mawan, adapun wilayah yang dikunjungi diantaranya Rawa Buaya, Pedongkelan, Poris, Kalideres, dan Semanan. Hal ini di lakukan untuk melestarikan adat budaya tradisi sebagai warga Betawi.

”SPACEIKLAN”

IMG 20220508 WA0005“Tradisi dengan cara keliling kampung ini konon sudah menjadi tradisi Lebaran bagi keluarga besarnya. Mulai dari para orang tua hingga anak-anak,” jelasnya.

Bahkan Mawan menyebut, momentum Lebaran ini sudah terjadi secara turun-temurun sebagai warisan budaya betawi dari para orang tua terdahulu yang masih belum terkikis oleh modernisasi jaman.

“Momen lebaran ini bisa menjadi cara untuk mempererat tali silaturahmi dan saling bermaaf-maafan kepada sanak saudara. Karena dua tahun tidak dilakukan akibat Covid-19. Sehingga tahun ini bisa kembali dilakukan dengan penuh rasa syukur dan bahagia,” ucap dia.