WARTALIKA.id – Elektabilitas partai Golkar Kota Kendari berada di posisi teratas mengalahkan PDIP, Demokrat, PAN, PKS dan Gerindra dan partai lainnya. Hal itu berdasarkan hasil survei Lingkar Survei Sulawesi (LSS), yang dirilis Minggu (12/6/22) kemarin.
Partai yang dinakodai La Ode Muhamad Inarto sebagai Ketua DPD II Golkar Kota Kendari itu, mendapat suara 151 dari 1.100 responden. Hasil ini pun di respon Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra (AJP).
Diketahui pria yang akrab disapa AJP itu sangat merespon positif capaian DPD II Golkar Kendari yang menempatkan partai dengan elektabilitas tertinggi.
Sebelumnya juga AJP sudah melakukan survei pada Maret 2022 kemarin menggunakan jasa sejumlah lembaga survei dan memang rata-rata menempatkan Partai Golkar Kendari menjadi partai favorit.
“Dan itu saya sering paparkan dibeberapa kegiatan Golkar menyapa untuk penguatan teman-teman pengurus baik kota, kecamatan dan kelurahan agar kita sama-sama berjuang memenangkan Golkar di Pemilu 2024,” katanya, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut AJP menuturkan, bahwa keberhasilan Golkar Kota Kendari berada di posisi teratas, tentu berkat kinerja seluruh pengurus dan kader di Kota Kendari. Semangat ini, kata dia perlu terus berkobar demi mewujudkan terget partai besutan Airlangga Hartarto.
Di Kota Kendari sendiri, kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra ini memiliki target memperoleh tambahan kursi di DPRD Kota Kendari di Pileg 2024. Yang dimana, Pileg 2019 lalu Golkar hanya mempu meraup lima kursi.
“Sehingga ketika kita mencapai target 7 kursi, Golkar tidak perlu lagi koalisi di Pilwali Kendari 2024. Makanya dengan hasil survei tersebut, harapannya menjadi pemicu untuk terus bekerja,” ungkap dia.
Selain itu, harapan lain AJP yakni idealnya DPD II Golkar Kota Kendari sudah harus mulai memunculkan figur-figur calon wali kota yang akan diusulkan ke DPP Partai Golkar nantinya.
Meski masih jauh dari kata tahapan Pemilihan Wali (Pilwali) Kendari, namun Aksan Jaya Putra menyebut hal itu perlu dilakukan partai. Pasalnya belajar dari salah satu partai yang genjot membranding calon presiden sebagai magnet untuk menarik pemilih partai tersebut.
Alhasil strategi itu berhasil mengantarkan partai tersebut bertengger di posisi tiga besar dengan raihan suara tertinggi di Pileg 2019, meski calon yang diusung kalah pada Pemilihan Presiden (Pilpres).
Dengan harapan, ini bisa diterapkan di Kota Kendari, bahwa Golkar sudah menawarkan calon wali kota entah 5 sampai sepuluh orang tidak jadi masalah. Yang penting, tambah dia, figur ini bisa menjadi magnet untuk meraup suara terbanyak di Pileg Kendari.
Karena keuntungan dari kemenangan di Pileg, Ketua DPRD Kendari pastinya dari Partai Golkar, yang dimana dalam menentukan arah kebijakan kader tersebut akan berkomunikasi dengan Pj Wali Kota Kendari jelang Pilwali.
Kemudian keuntungan lainnya, Golkar bisa mengusulkan calon wali kota secara tunggal tanpa koaliasi dengan partai lainnya.
“Ini bukan sifatnya mendesak, tapi memberikan keyakinan kepada Golkar Kota Kendari untuk segera mengeluarkan nama minimal usulan itu dari bawah. Sebab ini orang kan mau bertarung jadi harus jelas. Jangan sampai terlalu banyak manuver sehingga membuat Golkar tidak solid dan juga target lainnya tidak berjalan maksimal,” pungkas Aksan Jaya Putra.