Anggota Komisi D DPRD DKI August Hamonangan Siap Mengadvokasi Wali Murid SDN Cengkareng Barat

WARTALIKA.id – DPRD DKI Jakarta melalui Anggota Komisi D, Fraksi PSI August Hamonangan siap mengadvokasi wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cengkareng Barat.

Hal itu August Hamonangan sampaikan saat menanggapi adanya dugaan pungutan liar (Pungli) untuk kejutan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) pada 25 November 2022 mendatang.

Dia juga meminta agar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana beserta jajaranya membentuk tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

“Memang banyak wali murid yang masih gamang dan dilema dalam melaporkan pungli. Mereka khawatir anaknya ditekan dan diberikan nilai jelek sehingga takut enggak naik kelas. Tapi sebenarnya kalau wali murid secara tegas menolak serta melaporkan pungli, saya selaku wakil rakyat siap mensupport dan mengadvokasi mereka. Untuk itu, perlu dibentuk saber pungli oleh Kadis dan jajarannya,” pinta August kepada WARTALIKA.id, Minggu 20 November 2022.

Baca Juga: Dugaan Praktik Jual Beli Seragam, Sekolah Jangan Dijadikan Lahan Bisnis

Sementara August juga mengajak agar para orang tua wali murid agar tidak takut mengungkap praktik pungli di sekolah. Menurutnya butuh keberanian ekstra untuk menghentikan hal tersebut. Sebab, kata dia jika bukan diri kita sendiri yang berani mengungkap hal tersebut maka wajah dunia pendidikan kita hanya akan terpatri pada pungutan liar.

“Jangan takut, karena saya siap memberikan advokasi agar ada perubahan pada wajah dunia pendidikan kita,” tandasnya.

Baca Juga: Komite Sekolah Jangan Jadi Alat Kepanjangan Tangan Mencari Pungutan Berkedok Sumbangan

Sebelumnya diberitakan, DPRD DKI Jakarta melalui Anggota Komisi D, Fraksi PSI, August Hamonangan akan melakukan tindakan tegas dan rusaffle terhadap sekolah yang mendirikan Koperasi untuk dijadikan bisnis jual beli seragam. Hal ini, August Hamonangan sampaikan saat menanggapi adanya praktik jual beli seragam batik dan olahraga di sekolah dasar negeri (SDN) Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

Baca Juga: Bikin Viral, Biaya Nasi Tumpeng Hari Guru…

Menurutnya, seragam yang dijual belikan di koperasi sekolah tersebut harus berdasarkan pada kesulitan untuk mendapatkan seragam yang cocok.

“Jadi bukan untuk mencari keuntungan atau menjadikan kegiatan bisnis sampingan. Lihat dari keadaan dan kebutuhan, apakah memang dibutuhkan koperasi untuk siswa yang kesulitan mencari seragam. Jika dijadikan bisnis, maka akan kami tindak tegas dan resuffle,” ucap August Hamonangan.