WARTALIKA.id – Membaca penampakan jurus tempur politik yang digunakan kubu 02 lebih variatif dan dinamis meskipun cenderung ‘tabrak sana sini’, dua paslon lainnya masih kelihatan datar-datar saja, hanya satu paslon yang kelihatan begitu mencolok soal kesiapan dan apresiasi yang dilakukan oleh para punggawa (pentolan) Timsesnya. Itulah yang akan kita analisa pada kesempatan ini.

“Secara keseluruhan jurus dan ilmu tempur yang digunakan tidak jauh berbeda dari Pilpres yang lalu-lalu, yang membedakannya adalah, di kubu 02 ada Pak ‘Lurah’ yang juga incumbent ikut langsung turun tangan mengatur permainan.

Pak Lurah yang notebene kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, terang-terangan menggerakkan instrumen negara secara vulgarnya, itulah membuat pola dan formasi tempur di lapangan pincang dan berat sebelah, Jokowi menghire orang- orang yang dianggap mampu mengawal dan memimpin pertempuran politiknya di lapangan, di backup full oleh kaki tangan Pak Lurah.

Melihat punggawa di ketiga paslon yang sedang berlaga masih cukup berimbang kekuatannya, kalau bicara logistik 01 dan 03 nampaknya kalah di persoalan logistik tapi punya relawan sangat militan, jadi belum ada yang leading terlalu jomplang, pola dan skoci juga rata-rata miliki jurus tempur hampir mirip- mirip. Namun, lagi- lagi 02 lebih diuntungkan karena keberpihakan incumbent sebagai penguasa yang memiliki kekuasaan terhadap institusi negeri.

”SPACEIKLAN”

Namun lebih daripada itu, lagi- lagi 02 lebih diuntungkan karena ‘bohir’ diarahkan penguasa untuk memenangkan anaknya Pak Lurah, ini memang problematika pelik didalam mengeluarkan ilmu tempur dari mesin pendukung paslon lainnya.

Samuel F Silaen, analogikan ibarat peperangan yang sedang terjadi middle east begini; ketika Hamas menyerang Israel maka Hamas sudah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk dukungan logistik yang banyak.