WARTALIKA.id – Menjamurnya pemasangan baliho, spanduk dan poster para Caleg di Pemilu serentak 2024 ini akan penuh kejutan dan keunikan tersendiri. Persaingan untuk meraup suara pemilih di tingkat akar rumput (grassroot) semakin sengit dan kompetitif maka dibutuhkan ilmu tempur yang sangat variatif.

Pertempuran di akar rumput tiga paslon capres-cawapres juga dialami dan dirasakan para calon legislatif (Caleg). Fokus bahasan para caleg yang hanya mengandalkan kekuatan baliho, spanduk dan poster akan tercengang melihat kenyataan yang ada, ketika selesai hajatan pesta demokrasi.

Terutama bagi para caleg yang merasa sudah berjuang lewat baliho besar, spanduk besar dan banyak poster dimana-mana tapi ternyata minim suara yang didapat, serta tidak sesuai dengan estimasi biaya yang dikeluarkan.

Poin informasi, ada beberapa caleg incumbent yang tidak menempatkan baliho, spanduk dan poster sebagai bentuk sosialisasi penting, mungkin karena sudah incumbent itulah modalnya kembali ‘men- caleg’ tanpa perlu memasang baliho, spanduk dan poster yang menjamur, selain incumbent yang sudah memiliki basis akar rumput dan kecukupan modal yang besar, namun tidak atau belum melihat (menemukan baliho atau spanduknya dipasang).

”SPACEIKLAN”

Ini menarik untuk ditelusuri lebih jauh tentunya, namun tidak sedikit juga Caleg incumbent memasang baliho, spanduk dan poster besar diberbagai sudut dan pinggir jalan di daerah pemilihannya (dapilnya). Tapi ada caleg incumbent yang begitu yakin akan terpilih kembali tanpa harus melakukan kampanye baliho, spanduk dan poster besar lainnya. Apa yang membuat caleg incumbent itu yakin dia akan mendapatkan dukungan suara warga didapilnya?

Tentu! selain dia incumbent yang sedang menjabat sebagai anggota legislatif dari dapil yang sama, maka tentu saja si incumbent tersebut memiliki kiat-kiat jitu untuk merawat basis suara pemilih di dapilnya itu, banyak juga incumbent yang kembali maju di ‘dapilnya’ yang sama begitu ‘jor- joran’ memasang baliho, spanduk dan poster yang tersebar disetiap sudut jalanan.