WARTALIKA.id – Seluruh warga muslim sedunia ikut merayakan momen penting merayakan Idul Fitri, 10 April 2024 mendatang (1 Syawal 1445 Hijriah), setelah 30 hari berpuasa ramadhan.

Tentu perayaan ini akan melahirkan sampah-sampah yang sangat banyak. Bagaimana caranya kita peduli pada sampah yang menjadi limbah dan bahan beracun berbahaya? Berikut pesan moral dan ajakan dari duo pasangan Imam Pesuwaryantoro dan Anjar Ningtias untuk peduli pada sampah.

Menurut Imam Pesuwaryantoro ditemani istrinya Anjar Ningtias, berdasarkan informasi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diperkirakan periode mudik dan Lebaran 2024 berpotensi menghasilkan sampah hingga 58.000 ton.

“Setiap kepala daerah diimbau untuk memperkuat partisipasi publik dalam mengurangi sampah melalui pelaksanaan program Mudik dan Lebaran Minim Sampah. Jadi kita harus segera mengelolanya dengan baik dan aman bagi masyarakat,” kata Imam Pesuwaryantoro kepada media, Selasa (9/4/2024) di Jakarta.

”SPACEIKLAN”

Kata Imam sapaan akrabnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan, hasil survei angkutan Lebaran 2024 menunjukkan terdapat sekitar 193,6 juta orang yang akan melakukan mudik tahun ini.

Mayoritas pemudik melakukan perjalanan dari Jakarta menuju sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sehingga, potensi timbulan sampah yang dihasilkan ini mencapai 58 juta kilogram atau 58.000 ton.

“Potensi ini dihitung atau diperkirakan untuk jangka waktu dua minggu dari arus mudik hingga arus balik,” ucap Imam meneruskan pesan apa yang disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati

Kata dia, tidak hanya sekedar aktifitas ibadah bulan puasa, pada momen ramadhan 2024 kali ini, tiap kita sebagai warga negara atau produsen makanan skala rumah tangga setidaknya akan menghasilkan jutaan jejak karbon berupa sampah organik berupa “food waste”.

Bahkan juga sampah anorganik berupa “air minum dalam kemasan”. Penanganan sampah di bulan ramadhan perlu dilakukan secara cermat dengan memilah sampah sesuai jenis.

“Untuk penanganan sampah makanan biasakan untuk dipilah melalui trashbag warna kuning (opsional). Sedangkan untuk sampah anorganik seperti air minum dalam kemasan bisa disetorkan langsung ke RVM / Dropbox Plasticpay atau Bank Sampah RT RW terdekat,” jelasnya.

Lanjutnya lagi, pemilahan sampah organik yang optimal menjadikan opsi untuk dijadikan material berupa absorbent. Seperti kandungan sintesis organik berupa senyawa silika yang dapat di-dopped dengan materi zeolit.

Material silika yg berhasil di-dopped dengan materi zeolit akan dikreasikan menjadi penyerap emisi gas buang pada kendaraan bermotor seperti mobil, motor dan public transport.