WARTALIKA.id – Si Jampang adalah tokoh legendaris dari Betawi yang dikenal sebagai pendekar yang memiliki ilmu bela diri tinggi dan semangat untuk menegakkan keadilan. Nama Jampang menjadi simbol perlawanan rakyat kecil terhadap penindasan di masa kolonial Belanda di wilayah Betawi (kini Jakarta). Kisahnya tersebar luas di tengah masyarakat, berkembang dalam bentuk cerita lisan, buku, hingga pertunjukan lenong, teater tradisional khas Betawi.

Menurut kisah rakyat, Si Jampang berasal dari wilayah Bogor dan hidup sekitar abad ke-19. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana dan sering membantu orang-orang miskin. Karena ketidakadilan yang melanda rakyat akibat tekanan dari pemerintah kolonial dan para tuan tanah, Jampang memilih jalan sebagai pendekar yang membela masyarakat lemah dan tertindas.

Dari cerita yang beredar, Si Jampang memiliki tubuh kekar dan wajah tegas. Ilmu bela dirinya tak diragukan lagi; ia menguasai silat dan memiliki kecepatan serta ketepatan dalam menyerang dan bertahan. Walaupun dianggap sebagai “bandit” oleh penguasa, bagi masyarakat Betawi, Jampang adalah pahlawan yang berani melawan ketidakadilan.

Kisah Jampang menggambarkan bagaimana ia sering melawan para pejabat korup dan tuan tanah yang memperlakukan rakyat dengan semena-mena. Ia tidak ragu menghadapi musuh-musuhnya, baik para pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan maupun kaki tangan mereka. Dengan keberanian dan keahlian bela dirinya, Jampang kerap membantu orang-orang yang dirampas haknya.

”SPACEIKLAN”

Salah satu cerita terkenal menyebutkan bahwa Jampang pernah membantu seorang petani yang tanahnya dirampas oleh seorang tuan tanah kaya. Tuan tanah itu memiliki pengaruh besar dan bekerja sama dengan pejabat kolonial untuk memperkaya diri sendiri. Ketika petani itu hampir kehilangan harapan, Jampang muncul dan melawan para penjaga yang diutus tuan tanah tersebut.