WARTALIKA.idRukun Islam ada lima, yaitu: Mengucap dua kalimat syahadat, Mendirikan salat, Membayar zakat, Berpuasa di bulan Ramadhan, Menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Mekah bagi yang mampu.

Kelima rukun ini merupakan pondasi agama Islam dan petunjuk bagi umat Muslim. Rukun Islam harus dijalankan oleh setiap muslim tanpa terkecuali.

Rukun Islam merupakan syarat utama bagi setiap Muslim untuk mencapai kesempurnaan dalam beragama. Setiap rukun Islam bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bagian penting dari perjalanan spiritual yang mendekatkan kita kepada Allah.

Ramadhan: Madrasah Pengendalian Diri yang Sesungguhnya
Meraih Berkah 10 Hari Pertama Ramadhan: Rahmat yang Melimpah

Alhamdulillah kita sudah menjalankan rukun islam, tepatnya pada bulan suci Ramadhan ini, kita menunaikan rukun islam, yakni membayar zakat, dan berpuasa di bulan ramadhan.

Zakat  salah satu rukun Islam yang disyari’atkan sebagai suatu hubungan antara hamba Allah SWT dan sekaligus juga  hubungan antara hamba dengan hamba. “ Zakat  dikeluarkan atau diberikan kepada yang berhak menerima menurut ketentuan-ketentuan dalam agama,”. Zakat merupakan  bahagian  rukun Islam yang ketiga, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu .

Zakat merupakan ibadah yang termasuk dalam rukun Islam. Seperti yang termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Umar ra, Nabi Muhammad saw bersabda:

بُنِيَ الإسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ, وَحَجِّ الْبَيْتِ, وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya, “Islam dibangun atas lima pekara. (1) Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah, (2) mendirikan shalat, (3) mengeluarkan zakat, (4) melaksanakan ibadah haji, dan (5) berpuasa Ramadhan”. (HR Bukhari dan Muslim).

Di dalam kitab Al Azwadul Musthofawiyah karya KH Musthofa Bisri Rembang dijelaskan hadits tentang rukun Islam. Ibarat sebuah rumah, maka 5 rukun ini yang menjadi pilar utama. Ketika salah satunya hilang, maka disebut sebagai rumah yang kurang sempurna. Termasuk di antaranya, zakat dapat menjadi pertanda kesempurnaan bagi seorang muslim.

Jangan Lewatkan! 10 Hari Kedua Ramadhan, Kesempatan Emas Ampunan
Bukan Jabatan Meraih Derajat Tertinggi di Sisi Allah

Dalam kitab Fathul Qarib dijelaskan secara bahasa zakat maknanya berkembang. Sedangkan secara istilah syara’ yaitu nama harta tertentu yang diambil dari harta tertentu dengan cara tertentu dan diberikan pada golongan tertentu.

Jenis zakat terbagi menjadi dua macam, yakni zakat mal (harta benda) meliputi zakat binatang ternak, emas perak, hasil pertanian, perdagangan, dan lain-lain. Kemudian yang kedua yakni zakat fitrah (badan). Keduanya, zakat mal dan fitrah memiliki fungsi sebagai pembersih harta dan jiwa.Dalam sebuah hadits disebutkan:

فَرَضَ رَسُولُ اللّٰهِ ﷺ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ الرَّفَثِ وَاللَّغْوِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.

Artinya, “Rasulullah saw telah mewajibkan zakat fitrah, sebagai pembersihan diri bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia, dan ucapan tidak baik, dan sebagai makanan bagi orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum shalat hari raya maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah shalat hari raya maka termasuk sedekah biasa.” (HR Abu Dawud).

Pada hadits yang telah disebutkan, di dalam konteks orang berpuasa zakat berfungsi sebagai pembersihan diri dan upaya kita untuk saling menolong kepada sesama manusia, khususnya bagi orang-orang miskin.