“Itu belum terhitung nilai manfaat yang lain. Misalnya, berkat akurasi data dari NIK akan mampu mencegah fraud atau penipuan di sektor perbankan,” kata Dirjen Zudan. “Begitu juga tata kelola bisnis menjadi semakin mudah dan cepat sehingga menghemat banyak biaya.”

Jadi, kata Dirjen Zudan menekankan, boleh lah dibilang data Dukcapil Kemendagri memiliki value bisnis lebih dari Rp 7,7 triliun selama tujuh tahun ini.

“Namun tidak akan pernah ada valuasi, kalau data tidak dimanfaatkan,” pungkas Zudan Arif Fakrulloh, Dirjen Dukcapil Kemendagri.

Sementara itu, Dirut BPJS Kesehatan (BPJSKes) Ali Ghufron Mufti mengakui penggunaan data NIK dari Dukcapil makin meningkatkan akurasi data peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

”SPACEIKLAN”

“Dengan NIK menggantikan nomor kepesertaan JKN-KIS, peserta tidak perlu lagi mencetak kartu kepersertaan. Mengakses JKN-KIS cukup menyebutkan NIK saja,” kata Dirut Ali Ghufron.

Ali Ghufron juga menyatakan, penggunaan NIK merupakan kontribusi besar Dukcapil dalam membantu BPJSKes mengejawantahkan peningkatan mutu pelayanan kepesertaan. “Layanan yang kami luncurkan hari ini memang untuk memenuhi kebutuhan peserta yang mendambakan pelayanan prima BPJS Kesehatan,” kata Dirut Ali Ghufron Mufti.