“Hal ini akan mencegah korupsi terus menjadi bola salju atau yang terus-menerus bergulir dan menjadi besar di lingkungan keluarga,” bebernya.

Untuk itu peran keluarga, terutama pasangan (suami/istri), sangat penting dalam melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap pasangannya yang menduduki jabatan.

“Para pasangan saling mengingatkan pasangannya dan menjadi benteng pertahanan pertama, jika ada godaan-godaan tertentu yang mengarah pada korupsi korupsi,” imbuhnya.

Ariza pun mengimbau kepada para peserta untuk mengikuti program ini secara seksama dengan harapan dapat menularkan ilmu dan semangat berintegritas kepada rekan kerja, masyarakat dan anggota keluarga lainnya.

”SPACEIKLAN”

Pada akhirnya mampu mewujudkan pelayanan publik yang optimal sehingga seluruh pemangku kepentingan Pemprov DKI Jakarta bersama warga dapat mewujudkan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya.

“Apa yang kita lakukan dapat membawa Pemprov DKI Jakarta mewujudkan tata kelola yang bersih dari praktek korupsi dan dapat memegang nilai inti ASN, sehingga memberikan hasil dan pelayanan terbaik bagi warga Jakarta,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pelaksanaan Bimtek tersebut dibagi menjadi tiga batch, yang mana batch pertama diikuti oleh Walikota dan Bupati Se-Provinsi DKI Jakarta bersama pasangan, serta para Pejabat Eselon 2 Pemprov DKI Jakarta beserta pasangannya.

Sasaran kegiatan ini bukan hanya untuk pasangan suami-istri pejabat atau Penyelenggara Negara saja atau pasangan Aparat Penegak Hukum dan Pegawai Negeri, melainkan juga seluruh elemen masyarakat umum lainnya.

Kegiatan ini lebih ditujukan untuk membangun dan mendorong penerapan nilai-nilai integritas mulai dari diri sendiri (suami-istri), anak dan lingkungan lainnya.

Harapannya, berawal dari Keluarga Antikorupsi, dapat mewujudkan Indonesia Bebas Korupsi. Kegiatan serupa akan dilakukan di seluruh Indonesia dan merupakan program berkelanjutan, di samping program-program pemberdayaan masyarakat lainnya.