WARTALIKA.id – Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Zanariah membuka acara Forum Group Discussion (FGD) evaluasi implementasi Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT-Kespro) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin(23/10/2023).

Dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (23/10), acara yang dihadiri secara hybrid oleh peserta pusat yaitu perwakilan Kemenko Bidang PMK, Bappenas, Kemenkes, Direktur SUPD IV Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, UNFPA, dan Program Manager Sekretariat Stunting (BKKBN). Hadir juga peserta daerah yang terdiri dari Kepala Bappeda Kabupaten Garut, OPD provinsi yang membidangi urusan Dalduk KB, perencanaan, kesehatan, OPD sesuai SK Tim Pokja Kabupaten Garut, Genre Kabupaten Garut, dan perwakilan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Pada kesempatan itu, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Zanariah menekankan pentingnya kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai dukungan terhadap penurunan signifikan Angka Kematian Ibu (AKI).

Zanariah mengapresiasi peran pemerintah provinsi dalam mendukung Program Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT-Kespro).

”SPACEIKLAN”

“Berdasarkan hasil evaluasi kami terhadap pelaksanaan PPT Kespro di Kabupaten Garut menunjukkan bahwa masih banyak daerah yang belum menempatkan program untuk percepatan penurunan angka kematian ibu menjadi isu prioritas di daerah, baik dari sisi perencanaan program maupun anggaran,” kata Zanariah, beberapa waktu lalu di Kantor Bappeda Kabupaten Garut.

Lebih lanjut, Zanariah mengatakan setiap dilaksanakan monitoring dan evaluasi ke daerah, pemerintah pusat selalu mendapatkan laporan dari beberapa perwakilan tim PPT-Kespro bahwa beberapa OPD terkait yang tercantum dalam SK Tim Pokja belum semuanya aktif untuk ikut dalam perencanaan hingga pelaksanaan PPT-Kespro yang bersifat lintas sektor ini, sehingga terlihat bahwa masalah ego sektoral ini yang selalu menjadi kendala di daerah.

Berdasarkan evaluasi terakhir yang dilakukan oleh Tim Monev dari Kemendagri pada 9 Februari 2023 lalu, didapatkan hasil bahwa jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Garut telah menurun pada 2022.