WARTALIKA.id – Meski mengapresiasi langkah cepat pihak TNI khususnya Kodam XVII/Cenderawasih dengan melakukan pendalaman keakuratan video kekerasan oknum TNI terhadap warga Papua yang Tengah viral apakah benar atau tidak. Ketua DPD KNPI Kabupaten Puncak Nopi Tabuni menyebut peristiwa tersebut sangat memprihatinkan, para pelaku harus di proses secara hukum setelah delapan oknum prajurit TNI ditetapkan sebagai tersangka.

“TNI harus berbanah diri, sebab perbuatan mereka seakan akan menindas rakyat yang seharusnya dilindungi walaupun dalam situasi yang tidak mendukung ditempat bertugas secara keamanan,” kata Nopi Tabuni, di Timika Senin (25/3/2024).

Menurutnya, kehadiran pihak TNI-Polri di wilayah Puncak, Papua Tengah untuk membina, mengayomi dan melindungi. Jika pelayanannya tidak baik dan sesuai maka nanti akan menjadi percikan atau gesekan aparat keamanan dengan masyarakat.

“Kepada pihak TNI agar memberikan sanksi tegas kepada delapan oknum prajurit pelaku kekerasan dalam video tersebut agar kedepan hal seperti ini tidak terulang kembali, agar hati rakyat tidak dicederai,” harap Nopi.

”SPACEIKLAN”

Sebagai tokoh pemuda di DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Puncak, ia juga meminta agar pihak keamanan lebih persuasif melakukan pendekatan secara humanis, pribadi dan kelompok harus baik di daerah-daerah yang rawan konflik agar tidak menjadi boomerang.

“KNPI melihat hal ini perlu diperbaiki dan dijadikan perhatian oleh pimpinan keamanan dari tingkat provinsi dan kabupaten serta perlu juga memberikan aturan-aturan yang tegas agar anggota yang bertugas dilapangan tidak berlaku sewenang-wenang,” ucap dia.

Proses hukum kedelapan oknum TNI ini juga harus dilakukan secara terbuka dan transparan, sehingga tidak menjadi riak-riak yang dapat menimbulkan rasa ketidakpercayaan masyarakat kepada aparat keamanan.

Sementara terkait video viral penyiksaaan warga Papua tersebut, dirinya selaku Ketua DPD KNPI Kabupaten Puncak meminta agar pemuda dan masyarakat tidak terpancing.

“Hal ini bukan merupakan hal baru di wilayah Puncak, Intan Jaya, Nduga dan Yahukimo dimana aksi kekerasan terus terjadi. Saya menghimbau pemuda dan masyarakat menahan diri tidak memprovokasi satu sama lain dan biarkan proses hukumnya berjalan, sehingga tidak ada lagi korban,” tandasnya.